wahai anak muda penerus generasi
tak ku sangka sekolah kini sepinisasi
Ah...pagi ini kulit udara cukup tebal
dada harus terus menahan sebal
harapan seolah ikut tertumbal.
ternyata korona mengajakku untuk hidup kebal
Bagaimana bisa jadi orangtua abal abal?
Motor butut penuh kenangan ku bawa lagi
mengedari ruang - ruang rumah ditepi pagi
siapa tahu ada yang menanggapi
sebiji dua biji bisalah menemani kopi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!