Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menguliti Pagi

15 Oktober 2020   15:48 Diperbarui: 15 Oktober 2020   15:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kita kuliti pagi yang berpendar 

erat menggenggam, 

kumpulkan kilauan keping logam

siapa yang tahu kapan rezeki memudar

ah..diameter pagi ini sungguhlah berseri

pagi ini kita jajaki sambil menari

walau penuh dengan misteri

seribu dua ribu pastilah diberi

Kue pisang, kue kacang, tak usahlah di cari

walau hanya berteman sambal terasi 

sudah cukup berteman dengan nasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun