Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menguliti Pagi

15 Oktober 2020   15:48 Diperbarui: 15 Oktober 2020   15:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi istimewa Hanif Andy (Insanwisata)

wahai anak muda penerus generasi

tak ku sangka sekolah kini sepinisasi

Ah...pagi ini kulit udara cukup tebal

dada harus terus menahan sebal

harapan seolah ikut tertumbal.

ternyata korona mengajakku untuk hidup kebal

Bagaimana bisa jadi orangtua abal abal?

Motor butut penuh kenangan ku bawa lagi

mengedari ruang - ruang rumah ditepi pagi

siapa tahu ada yang menanggapi

sebiji dua biji bisalah menemani kopi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun