"Anak yang kukasihi itu...adalah pribadi yang sesungguhnya percaya akan keajaiban."
Aku menatap dengan sedih pada peristiwa kecelakaan tragis itu.
"Tuhan...mengapa anak kecil selembut itu harus mengalami kejadian ini?"
Tuhan Cuma berdiri dengan pilu. Airmatanya mengalir.
"Aku mengasihi mereka semua. Yang menabrak maupun yang terbaring itu."
"Tuhan...jangan sedih."
Ku lihat Tuhan melayang lalu lenyap.
Akupun hilang ingatan.Â
Yang aku tahu aku...memangku anak kecil itu. hatiku teriris. Pilu tak terukur. Seolah ada sejuta jarum yang menusuk ke jantungku
***
Lalu...tiba -- tiba aku mendengar pintu diketuk