Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ritme Pengabdi Negara

18 Oktober 2019   11:30 Diperbarui: 18 Oktober 2019   11:32 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan karena senjata kita ditembak mati ditempat

bukan karena kelaparan kita berebutan orasi

melainkan membangunkan ratu adil

yang berkelana tak kunjung tiba

bukankah kita menjadi prajurit hanya beda derajat?

pangkat kita hanyalah babu?

mengumbar kerusuhan

ditunggangi wacana - wacana entah apa

berbaur dalam kasta - kasta entah yang mana

mencoba memperkenalkan dunia dengan perang

lihatlah... ancaman itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun