Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ritme Pengabdi Negara

18 Oktober 2019   11:30 Diperbarui: 18 Oktober 2019   11:32 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dunia nampak hanya setelapak tangan

namun jiwa muda tetap berkobar mudah dipicu

padi dan kapas seolah dirantai bersama dengan kepala banteng

erat dalam nuansa keadilan

berat dalam kedamaian.

Ini adalah ritme pejuang hidup

kehilangan damai dari bumi yang sejuk

bertabur prahara dalam tirai rumah-rumah pesakitan

mencari jejak 

mengendus salah

lanjutkah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun