Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bocor Lagi, Emang Boleh Setenang Ini?

30 November 2023   22:49 Diperbarui: 30 November 2023   23:17 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fakta ini menimbulkan pertanyaan tentang kualitas pengawasan negara, juga kinerja petugas yang bertanggungjawab.  Di sisi lain menunjukkan lemahnya politikal will untuk serius menanganinya karena sejatinya ada banyak ahli di indonesia. Namun pemerintah seolah menutup mata bahkan mengabaikan hak privasi rakyat.

 

Islam Sistem Terbaik Atasi Kebocoran Data

Era digital hari ini secara alamiah selain membawa dampak postif juga negatif. Maka, sistem yang menjadi support haruslah yang netral dari kepentingan, semata untuk mewujudkan maslahat rakyat bukan yang lain. Sistem itu adalah Islam yang menerapkan syariat Islam .

 

Islam menjadikan keamanan situs negara adalah satu hal yang sangat penting, sehingga sungguh-sungguh menjaganya, karena hal ini termasuk  menjaga kedaulatan negara. Sungguh menggelikan jika kemudian negara asing begitu leluasa mendapatkan data setiap individu rakyat Indonesia, sebab hari ini Malware adalah bagian dari cara mencari nafkah. Data yang terbeli bisa digunakan untuk berbagai kepentingan, termasuk penipuan dan keputusan politik dan militer untuk menghancurkan sistem pertahanan kita. Akankah kita menunggu yang demikian tanpa mengusahakan perubahan?

Islam  mewajibkan negara untuk memiliki terknologi terbaik, SDM terbaik  juga political will untuk menyelesaikan degan tuntas. Dan tentu hal ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka Baitul Mal akan menyediakan dana itu secara berlimpah tanpa batas. Hal ini tidak akan mungkin diwujudkan dalam sistem demokrasi sekuler, sebab setiap lima tahun sekali, negeri ini memilih pemimpin yang hanya bisa melanjutkan kebijakan pemimpin sebelumnya, sama sekali tidak membuat perubahan hakiki.

 

Pemimpin dalam sistem demokrasi bukanlah pemimpin yang peka akan penderitaan rakyat, sebab ia hanya fokus kepada kehendak para inverstor yang telah membantu pendanaan langkahnya maju menuju kursi kepemimpinan. Padahal Rasulullah Saw. Bersabda, "Sungguh jabatan ini adalah amanah. Pada Hari Kiamat nanti, jabatan itu akan menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mengambil jabatan itu dengan haq dan menunaikan amanah itu yang menjadi kewajibannya ".(HR Muslim). Wallahualam bissawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun