Fakta ini menimbulkan pertanyaan tentang kualitas pengawasan negara, juga kinerja petugas yang bertanggungjawab. Â Di sisi lain menunjukkan lemahnya politikal will untuk serius menanganinya karena sejatinya ada banyak ahli di indonesia. Namun pemerintah seolah menutup mata bahkan mengabaikan hak privasi rakyat.
Â
Islam Sistem Terbaik Atasi Kebocoran Data
Era digital hari ini secara alamiah selain membawa dampak postif juga negatif. Maka, sistem yang menjadi support haruslah yang netral dari kepentingan, semata untuk mewujudkan maslahat rakyat bukan yang lain. Sistem itu adalah Islam yang menerapkan syariat Islam .
Â
Islam menjadikan keamanan situs negara adalah satu hal yang sangat penting, sehingga sungguh-sungguh menjaganya, karena hal ini termasuk  menjaga kedaulatan negara. Sungguh menggelikan jika kemudian negara asing begitu leluasa mendapatkan data setiap individu rakyat Indonesia, sebab hari ini Malware adalah bagian dari cara mencari nafkah. Data yang terbeli bisa digunakan untuk berbagai kepentingan, termasuk penipuan dan keputusan politik dan militer untuk menghancurkan sistem pertahanan kita. Akankah kita menunggu yang demikian tanpa mengusahakan perubahan?
Islam  mewajibkan negara untuk memiliki terknologi terbaik, SDM terbaik  juga political will untuk menyelesaikan degan tuntas. Dan tentu hal ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka Baitul Mal akan menyediakan dana itu secara berlimpah tanpa batas. Hal ini tidak akan mungkin diwujudkan dalam sistem demokrasi sekuler, sebab setiap lima tahun sekali, negeri ini memilih pemimpin yang hanya bisa melanjutkan kebijakan pemimpin sebelumnya, sama sekali tidak membuat perubahan hakiki.
Â
Pemimpin dalam sistem demokrasi bukanlah pemimpin yang peka akan penderitaan rakyat, sebab ia hanya fokus kepada kehendak para inverstor yang telah membantu pendanaan langkahnya maju menuju kursi kepemimpinan. Padahal Rasulullah Saw. Bersabda, "Sungguh jabatan ini adalah amanah. Pada Hari Kiamat nanti, jabatan itu akan menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mengambil jabatan itu dengan haq dan menunaikan amanah itu yang menjadi kewajibannya ".(HR Muslim). Wallahualam bissawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H