Rosie yang menjadi pendamping tokoh utama memerankan gadis yang dicintai Tegar. Merupakan salah seorang korban bom Pantai Jimbaran. Wanita yang selalu cantik dimata Tegar, merupakan seorang sahabat juga keluarga. Dapat dicerna dari makna paragraf berikut
"Rosie, aku mencintaimu. Aku tidak pernah mengerti perasaan itu, tetapi aku mencintaimu sejak kau masih berkepang dua. Sejak kita masih cemong air sawah. Mengejar capung. Menangkapi kodok hijau meski kau jijik sekali." (hlm. 31).
Mencintai sunset serta tak pernah lekang untuk menikmatinya, dia adalah Rosie.
"Menyuruh mereka bergegas lebih cepat. Rosie suka sekali melihat sunset. Tidak sedetik pun ia kehilangan momen tersebut." (hlm. 32-33).
      Empat monster Rosie yang sering disebut dalam cerita adalah Anggrek, Sakura, Jasmine, dan Lili yang mungil. Anggrek, putri sulung Rosie yang mewarisi gurat wajah ibunya.
"Anggrek, sulung Rosie dan Nathan bulan ini genap dua belas tahun. Wajahnya mewarisi gurat muka Rosie. Keibuan dan bisa diandalkan. Rambutnya lurus tergerai. Senang mengisi waktu dengan membaca buku." (hlm. 3).
Disusul Sakura, gadis kecil yang cerdas. Digambarkan sebagai anak yang periang, paling ricuh diantara tiga saudaranya.
"Sakura, anak kedua Rosie dan Nathan, dua bulan lalu menginjak usia sembilan tahun. Sekecil itu, ia lancar bicara empat bahasa asing, maksudku meski lancar tetap dengan kosa-kata yang terbatas."(hlm. 4).
Biola menjadi andalan gadis cilik yang jahil ini.
"Sakura pandai bermain  musik, aku yang dulu mengajarinya menyukai musik. Biola adalah favoritnya dan bulan depan Sakura ikut resital biola di Jakarta.
Belum lagi gaya bicara dan tingkahnya, semua orang tahu Sakura jahil dan super-ngeles" (hlm. 4).