Mohon tunggu...
Fiksiana

Tegarnya Karang dalam Novel "Sunset Bersama Rosie"

26 Februari 2018   21:43 Diperbarui: 27 Februari 2018   08:25 4128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat dengan angle yang tepat untuk menikmati indahnya alam. Darwis selalu membubuhkan angka empat puluh tujuh detik untuk sunset yang selalu mengesankan. Mengiringi setiap sore hari di Gili Trawangan.

"Di Gili Trawangan, detik demi detik berlalu dengan cepat dan indah. Mitchell bergabung dengan turis lain. Duduk di sepanjang pantai menghabiskan senja. Menatap sunset yang memesona. Makan malam bersama, menyalam, apa saja yang bisa dilakukan di pulau kecil kami." (hlm. 263).

Kehilangan Nathan, suami Rosie, mampu menjerumuskan Rosie di masa suramnya. Depresi hebat Rosie mencelakakan anaknya. Hingga keputusan pun dibuat, Rosie dikirim ke shelter. Letaknya di sekitaran pantai dreamland.Sebuah tempat berakhir pekan yang nyaman dengan suara kayu sedang diukir berdendang, nyanyian ritual sesaji yang anggun, ditambah dengan senandung anak gadis yang menyiapkan keperluan rumah.

"Di situ ada shelter. Sebutan lain untuk pusat rehabilitasi kejiwaan." (hlm. 137)

didukung pula dengan penggalan

"Jasmine tidak mengerti banyak, tetapi ia tahu, ibunya akan tinggal di shelter ini."(hlm. 141).

            Tak lekang dari kata pagi, Darwis membuka cerita novel ini dengan ucapan selamat pagi. Hampir di setiap babnya.

"Selamat pagi.

Aku tahu, saat membaca cerita ini, di tempat kalian mungkin sedang siang, sore, atau boleh jadi malah malam hari. Di tempatku ketika memulai cerita ini juga sebenarnya sedang senja, pukul 17.00. matahari tengah beranjak tenggelam di kaki cakrawala, sayangnya tak nampak keindahannya karena terhalang gedung-gedung tinggi." (hlm. 1).

Sesuai dengan judul yang diberikan, sunset yang memesona terus mengiringi cerita dalam novel ini. Dapat dilansir dalam salah satu penggalan berikut.

"Aku yang ikut melihat sunset di Jimbaran dari ruang kerja gedung pencakar langit, Jakarta"(hlm. 11).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun