Mohon tunggu...
Jeko Spastyono
Jeko Spastyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - "Black and White aren't colours. They are just some background. Please, do walk out from them and splash your own dyes. Don't worry about stinting it. Because an artist never worries about tainting the background."

Be crazily LAZY.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Free My Life, Chapter 1: I'm Not Narcist

2 November 2022   19:38 Diperbarui: 2 November 2022   19:52 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau mau tahu alasan aku masih single, padahal aku sangat tampan? Kau akan mengerti setelah mengikuti ceritaku.

Tanpa secercah kesukaran untuk menjaga image, aku menguap lebar-lebar, "Hoaaams~ Bangun tidur langsung mengecek buku kas? Sebegitu pentingkah uang buatku sekarang?"

Mengambil cangkir dan menyeruput kopi, rasa manis dan lembut capucino memenuhi mulutku.

"Haa..ah.. aku benar-benar sudah gila kerja rupanya..." menikmati kenikmatan dan terhipnotis wangi lembut kopi, keluhanku keluar begitu saja, "...Ini semua salah ibu."

Meletakan cangkir kembali kemeja, aku berdiri untuk merenggangkan badan. Dan disaat itulah, hawa dingin angin segar memanggilku dari beranda.

Tanpa pikir panjang aku melangkahkan kakiku keluar ruangan dan keluar ke beranda.

Baru beberapa langkah keluar dari ruangan, angin kencang nan sejuk telah buru-buru membelai rambut putih panjangku dengan keharuman puluhan bunga segar.

Aku yakin, banyak wanita akan berteriak kencang saat melihat penampakanku yang sangat menggoda jiwa sekarang. Seorang pemuda tampan diantara lautan bunga yang bermekaran, apakah ada gambaran keindahan hidup yang lebih indah daripada itu?

Tentu ada, dan itu adalah seorang wanita cantik berdiri menikmati hidup dilautan bunga!

Dan ini pula yang menjelaskan bahwa aku pria dan aku suka wanita.

Menikmati sentuhan udara pagi yang dingin, aku tersenyum kecut kearah matahari yang masih sangat malas untuk bangun, "Selamat pagi dunia jelek."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun