Mohon tunggu...
Danu Respati
Danu Respati Mohon Tunggu... -

Menjalin cerita dari keseharian

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bukit Lawang vs Machu Pichu

17 Juni 2013   22:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:52 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampret. Males banget gw denger beginian. Belum tahu gue juga cinta Indonesia. Hayo diadu coba. Jakarta udah, Bandung udah. Bogor, Tasik, Semarang, Jogja, Solo, Kudus, Surabaya, Malang. Nah panjang kan. Belum lagi Padang, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung. Bali pastilah. Oh ya Manado juga udah pastinya. Pulau seribu, Semeru, Bromo, Dieng, Tangkuban Perahu udah juga meskipun yang terakhir sedikit maksa. Lah dia Bukit Lawang sama Machu Pichu.

"Papua keren banget tu. Saya pengen ke sana."

Gue juga pengen. Seminggu aja tapi. "Yah denger-denger begitu ya. Cuman mahal Mas. Biaya ke Papua sama aja dengan ke Hong Kong atau Bangkok. Lebih mahal kali malah."

"Ada benarnya. Cuman bagi saya Indonesia lebih indah, bernilai, alami dan otentik. Di Peru saya ngerasa semua buatan dan ga ada apa-apanya dibandingkan dengan Indonesia."

Wah yang bener aja orang ini.

"Saya sempet ikut arung jeram di sana. Masak airnya dangkat ga banyak arus. Biar seru kru arung jeramnya sering mainin kayuh biar perahu kegoncang. Ahh arung jeram apaan. Indonesia punya sungai yang lebih menantang".

I'm agree Mr. Arung Jeram.

"Paket arung jeramnya makan waktu 2 hari. Malemnya kita dibawa nginep di rumah penduduk. Jadi suasana lokalnya kerasa banget. Kalau para bule kan terheran-heran ngeliat mereka masak pake tungku, kalau bagi saya yang anak desa yah biasa saja".

"Wah seru juga tapi ya kedengarannya".

"Yah lumayan sih. Cuma bagaimanapun Indonesia lebih indah".

"Cuman kita itu infrastrukturnya jelek Mas. Mo main ke kota besar macet, mau main ke pelosok ga ada angkutan. Nggak salah lah kalau pada main ke Singapura, KL, atau Bangkok." Saya cinta Indonesia tapi saya kadung gundah dengan kondisi infrastruktur negara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun