“...”
“Pak?”
“Iya, anak saya... umurnya 3 tahun. Besok adalah hari ulang tahunnya. Kami disuruh pulang kampung sama ibunya. Ibunya... mau melahirkan sekitar minggu ini. Saya...”
“Loh Pak? Kok jadi sedih? Bapak tidak apa-apa?”
“...”
“Selamat ulang tahun ya buat anak Bapak, semoga panjang umur dan sehat selalu. Masa depannya cerah dan dapat jodoh yang baik. Sayang dia masih tidur.”
“Iya, dia masih tidur. Dan tak mau dibangunkan.”
“Anak saya malah susah tidur. Ini paling sebentar lagi bangun.”
“Ruminah suka sekali naik kereta. Sudah dari dua minggu yang lalu dia merengek-rengek minta jalan-jalan naik kereta. Harusnya kami pulang minggu lalu. Tapi karena saya tak punya ongkos buat pulang jadi bisanya baru sekarang.”
“Pekerjaan Bapak apa?”
“Saya cuma pemulung. Kami tinggal di kolong jembatan. Rumah kami terbuat dari seng dan bekas kardus. Saya kasihan dengan Ruminah yang harus ikut saya ke kota. Padahal sudah saya larang tapi dia ngeyel. Dia anak yang rajin. Tiap hari dia bantu saya punguti sampah-sampah yang masih berguna. Dia tak peduli mau cuaca panas, hujan atau angin badai. Beruntung sekali saya punya anak seperti Ruminah. Dia tidak pernah protes jika 1 hari tak ada makanan. Malah dia yang berinisiatif mencari makanan sendiri. Dia tak malu harus meminjam bahan makanan ke tetangga atau bahkan memintanya. Saya...”