“Untuk yang ketiga kalinya.”
Dia menangis. Tuhan, seburuk apakah kenanganku dan dia. Ini menyakitkan. Aku pergi, dan hujan pun turun lagi...
t(^.^t)
Suatu waktu dulu.
Seorang remaja berambut berantakan terkulai dalam posisi duduk, kehilangan kesadaran. Tepat disampingnya duduk remaja lain. Tangan kirinya menyentuh pergelangan kaki pemuda yang sejak tadi tidak sadarkan diri.
“Untuk orang yang saya sentuh, untuk orang yang saya sentuh dengarkan sugesti saya...
“Tidak ada yang salah dalam mencintai seseorang, sekali lagi tidak ada yang salah dalam hal mencintai seseorang...
“Tapi hal itu salah apabila membawa dampak negatif dalam hidup anda. Maka dalam hitungan ketujuh, anda akan melupakan rasa cinta dan sayang anda kepada DIA yang anda cintai. Apabila anda mengerti anggukan kepala anda..."
Pemuda yang tak sadarkan diri itu pun menganggukan kepalanya perlahan tapi pasti. Masih di ruangan itu, berdirilah beberapa sahabatnya. Tak jelas ekspresi mereka, hampir semua merasa cemas, bahkan ada yang menitikkan airmata.
“Sudahlah...!!! Nggak ada gunanya kita buat dia kayak gini! Cuma akan membohongi diri dia sendiri, tahu ga?” teriak seorang pemuda kurus yang dari tadi memasang tampak tidak senang.
“Trus kita mau gimana lagi? Aku sudah muak lihat dia seperti ini terus! Aku kangen dengan ketawa dia, tahu?” teriak balik perempuan yang dari tadi menitikkan airmata.