Mohon tunggu...
Jayanto
Jayanto Mohon Tunggu... Programmer - passion - family - meditation

passion - family - meditation

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Dukkha: Kebahagiaan Cara Buddhisme yang Jarang Diungkap

31 Desember 2016   14:49 Diperbarui: 7 Januari 2017   09:54 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senja di Lombok (koleksi pribadi)

Mengikis kemelekatan, mengikis kebencian adalah perjuangan panjang yang tak terlihat ujungnya. Untuk memulainya bukanlah hal yang mudah, harus tau menyadari apa itu ketidakpuasan, harus mengerti apa itu dukkha. Selanjutnya mengerti darimana sumbernya ketidakpuasan, darimana sumbernya dukkha. Dengan mengerti sumbernya ketidakpuasan, maka menyadari pula bagaimana melenyapkan ketidakpuasan, melenyapkan dukkha.

Selanjutnya harus melatih secara sungguh-sungguh, agar pikiran tidak diliputi oleh kemelekatan dan kebencian. Ucapan, perbuatan, mata pencaharian semua harus sebebas mungkin dari kemelekatan dan kebencian. Walaupun hidup penuh dengan naik turun, tetap harus berusaha menuju ke tempat yang lebih terang.

Perjuangan yang panjang ini perlu kesungguhan, perhatian agar semua berjalan dengan baik, konsentrasi untuk terus mengurangi kemelekatan dan kebencian harus tetap terjaga agar perjuangan yang panjang ini berhasil dengan baik.

Andai saja kemelekatan dan kebencian benar-benar sirna, maka seseorang sudah bebas dari penderitaan secara sempurna, mereka sudah terbebas dari delusi tentang diri, sudah tercerahkan.

Jakarta, 31 Desember 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun