Sebenarnya smart city tidak hanya dalam bentuk TI, melainkan sistem-sistem yang dibuat misalnya sistem transportasi. Penyelenggaraan pemerintahan secara manual secara bertahap akan mengalami transformasi menjadi penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis e-government. Tahapan tersebut adalah CyangoS yang merupakan tahap awal dan CySoS yang merupakan tahap lanjutan. Kedua tahapan tersebut membutuhkan infrastruktur, SDM, data center, aplikasi, dan integrasi sistem untuk mencapai e-government tersebut.
Dari beberapa argumentasi dari beliau - beliau tersebut dapat dihasilkan kesimpulan berupa:Â
Setyo Irawan, ATD., MM
Keberhasilan pemanfaatan IT tergantung dari pimpinan, perlu komitmen dari pimpinan. Jangan sampai bertabrakan antara teknologi dan manual, cenderung yang berjalan adalah manualnya
Dr. Djarot Prianggono
Kerawanan data merupakan salah satu kelemahan. Polri mengacu pada mater plan yang ada di tingkat bawah juga harus mengikti master plan tsb. Sangat dibutuhkan sosialisasi. Bagaimana membuat personel polri dapat menggunakan TI yang ada saat ini.
AKBP Maryana
Sehebat apapun aplikasi yang dibuat, harus ada komitmen dari pimpinan. Semuanya tergantung perintah pimpinan. Sudah ada gagasan untuk mengintegrasikan server di pemkot dengan polda jateng.
IR.Hj.Heavearita Gunaryanti Rahayu
Mengintegarsokan sistem sehingga pelayanan publik dapat terlaksana secara cepat. Harus memiliki komitmen dari para pimpinan instansi dan dari masyarakat itu sendiri. Kami siap membantu dalam implementasi e-gov dan siap berdiskusi silakan datang ke balaikota
itulah pendapat para ahli dalam diskusi mengenai Digitalisasi pelayanan Polri, bagaimana pembaca? mungkin pembaca berkenan untuk menggulirkan pendapat?? silahkan komentar di kolom komentar dibawah!!! selamt menikmati reformasi yang sedang kami lakukan ditubuh Polri sekarang dan jangan lupa terus mendukung aparatur pemerintah dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya!!! terimakasih.