maraknya pembangunanhotel, apartemen dan mall di Kota Yogyakarta
tanpamempertimbangkan dampak-dampak negatifnya termasuk ketersediaan
air tanah yangmenjadi sumber utama pemenuhan kebutuhan air warga Kota
Yogyakarta.Akibatnya banyak wilayah yang mengalami fenomena sumur
kering yang memicukeprihatinan banyak pihak termasuk akademisi dan
aktivis lingkunganhidup yang menyerukan gerakan “Jogja Asat”.
(http://jogja.tribunnews.com/2014/10/03/warga-kritik-pemkot-lewat-aksi-jogja-asat)
4. Menanggapigerakan “Jogja Asat” akibat tidak terkendalinya
pembangunan hotel,apartemen dan mall di Kota Yogyakarta, Gubernur DIY
Sri Sultan HamengkuBuwono X merasa “ditipu” oleh HS sebagai Walikota
Yogyakarta yangterus memberi ijin pembangunan hotel baru. Kalau