“Zaqqum? Apakah zaqqum itu semacam makanan, duhai Tuan?” aku bertanya penuh pengharapan. Barangkali takkan ada kesakitan di sana. Buah yang ranum?
“Pokok zaqqum adalah tempat bagi 70.000 ekor ular. Dan di setiap mulut ular yang masing-masing panjangnya 70 hasta itu terkandung lautan racun nan hitam pekat.”
Lagi-lagi aku dibuatnya tercekat. Tak tahu harus bagaimana dan berkata apa. Aku benar-benar bukan lagi seseorang yang berhak memilih. Hakku sebagai pemilih sesungguhnya telah tercabut sejakku dibungkus lalu dibenamkan di sebuah lahat sempit.
“Dan...”
Masih ada lagi?
“Di bawah pokok zaqqum itupun terdapat 70.000 rantai dimana setiap rantainya akan diseret oleh 70.000 malaikat.”
Setelah itu tak kurasai apapun selain daripada... api. Dan kutimbul tenggelam, dalam gelimang cumbuan bebunga... api. Tempat ini sungguh kaya akan... api. Dan api adalah satu hal yang luar biasa berlimpahnya di sini..., tempat yang menyebut dirinya penuh angkara murka kejam tak berampunan..., Jahannam.
[..Fin..]
Inspirasi cerita 'Jahnnam' : Para hafidz dan perawi yang mulia, Bukhari dan Muslim.
gambar: playbuzz.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H