"Kuliahku lancar, BAB yang enggak lancar"
"Rindu tuh," katanya
"Sembelit,"
"Hahahaha"
"Aku pernah bilang kenapa waktu dulu aku bela-belain ketemu kamu, aku bilang aku mau kalau nanti kita jauhan, kamu nggak akan lupa masa-masa itu dan sekarang, aku senang karena rencanaku sepertinya berhasil."
Disa ngambek karena ia akhirnya tahu aku nginep di masjid, dan bahkan diusir karena dikira mencurigakan. Sampai kayak ngegembel di jalanan. Pernah pula nemuin Disa ketika sedang sakit, tapi kubohongi Disa yang menyadari badanku panas tak seperti biasanya. Entah bagaimana, tapi saat itu aku adalah remaja yang sedang jatuh cinta. Dan aku menikmati setiap kenangan, kenekatan demi Disa tanpa penyesalan.
Disa diam, tak menjawab. Kuterka ia sedang memikirkan hendak mengatakan apa, karena kebanyakan perempuan akan berpikir dulu sebelum mengatakan sesuatu, itu yang kutahu.
"Disa, aku tahu kamu mau bilang apa"
"Hmm, memangnya apa?"
"Kamu mau bilang kalau kamu semakin cinta aku kan?"
"Ngarep"