Mohon tunggu...
J A Parris
J A Parris Mohon Tunggu... Insinyur - "Seorang pria dengan rasa apel segar..."

Light Giver Motivator Pelatihan Management Konsultan Teknologi Informasi Konsultan Bisnis Pengajar Bahasa Inggris untuk bisnis Pencinta bait bait indah kontak: japarris@gmail.com Line ID: japarris

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Dongeng] Kisah Beruang yang Jujur (Dipublikasikan Ulang)

30 Agustus 2020   19:20 Diperbarui: 30 Agustus 2020   19:25 1933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lalu tiba-tiba muncul seekor ikan mas ajaib dan berkata, "wahai beruang mengapa kamu menagis begitu? sedang apa kamu disini?" ikan ajaib itu bertanya kepadanya.

Beri menjawab, "aku sedang mencari kayu bakar lalu golokuuu....." Beri tidak melanjutkan malah menangis "aduuuh ibuuuu bagaimana ini...golok hanya satu-satunya peninggalan ayah aku hilangkaaan..." Beri menangis tersedu-sedu, kerana golok itu adalah sumber mata pencaharian keluarga dan saat ini ibu sudah tidak membuat kue lagi setelah sakit-sakitan ditinggal ayah.

Ikan itu berkata lagi " sudahlah jangan menagis, usap airmatamu, biar aku bantu mencarikannya" lalu ikan itu bertanya lagi "dimana golokmu terjatuh mari aku ambilkan?"

Beri menjawab dengan tidak yakin "...di...di sekitar situ...", menunjuk kearah yang tidak jauh dari ikan mas ajaib, seketika itu juga ikan mas ajaib menyelam dan kembali ke permukaan membawa sebilah golok.

Ditunjukannya sebilah golok yang cantik terbuat dari emas berlapiskan batu permata dan berkata "...apakah ini golok mu?"  Beri terperanjat dan berkata "...bukan itu bukan golok ku, golok ku tidak sebagus itu" ikan itu tersenyum menjawab "baiklah, aku akan cari lagi ya...tunggu disini..." dan kembali menyelam ke dalam danau.

Lama Beri menanti ikan ajaib tersebut namun dia tidak kembali juga ke permukaan, dengan sabar Beri menunggu sang ikan ajaib di pinggir danau hingga setelah sore hari ikan ajaib itupun kembali, "wahai beruang....maaf ya sudah lama menunggu, saya mencari-cari golokmu kesana kemari di dasar danau" sang ikan berkata lagi sambil menunjukan sebilah golok "..ini golokmu sudah ketemu.." Beri melompat  kegirangan, tetapi saat melihat sebilah golok perak yang sangat besar dia berkata kepada ikan ajaib " bukan ...itu bukan golok kuuuu.., golokku hanyalah golok biasa, tetapi itu peninggalan ayah, aku sangat menyayangi golokku..." ikan mas ajaibpun tersenyum kembali dan berkata "...baiklah baiklah jangan panik begitu, akan aku bantu carikan lagi, tapi ini yang terakhir ya, karena hari sudah mulai gelap aku harus pulang...." kemudian ikan itu kembali menyelam ke dalam danau.

Sepeninggalan ikan ajaib tersebut, Beri kembali duduk tertunduk dan menagis lalu memanggil-manggil ibunya dengan terisak dia berkata "....ibuuuu..maafkan akuuu ...golok ayah aku hilangkaan"...ditengah tangisannya sang ikan mas itupun muncul kembali ke permukaan danau dan berkata kepadanya "...hey sudah besar jangan cengeng, ayo berhenti menangis....ini golokmu sudah kutemukan..." sambil menunjukan sebilah golok usang bertangkaikan kayu mahoni, saat Beri melihat golok itu dia sangat gembira, dan tak henti-hentinya berterima kasih pada ikan mas ajaib "terimakasih ikan ajaib...terima kasih banyak...aku senang bisa mendapatkan kembali golokku...terimakasih..."

Saking senang dan berterimakasih ia sampai bersujud pada ikan mas ajaib dan berkata lagi "terimakasih ikan ajaib yang baik ...golok ini sangat berarti bagi ku dan ibu" tanpa disadarinya karena sedang bersujud, ikan mas ajaib itu hilang.

Beberapa saat setelah bersujud, ia terperanjat mendapati sang ikan mas ajaib sudah tidak ada lalu ia berguman sendiri "looh....kemana ikan ajaib tadi, tapi aku sangat bersyukur akhirnya golokku ditemukan, semoga besok ikan ajaib itu ada lagi, aku ingin berterimakasih lagi dia sudah membantu mencarikan golokku.." sambil bersiap-siap pulang dan merapihkan ranting kayu bakar yang sudah dia dapat sebelum goloknya terjatuh ke dalam danau karena hari sudah petang.

Disaat Beri sedang sibuk mengikat kayu bakarnya, tiba-tiba ikan mas ajaib tadi kembali ke permukaan, dan berkata "wahai beruang...aku melihat kamu sangat baik dan jujur, dan sangat menyayangi kedua orang tuamu, sebagai imbalan atas kejujuranmu, aku ingin hadiahi kamu golok emas dan golok perak ini, nah terimalah pemberianku ini..." sambil menaruh golok -- golok indah tersebut di pinggiran danau.

Dengan ragu Beri mendekat ke pinggiran danau tersebut karena ia selalu ingat ucapan ibunya agar jangan menerima pemberian dari yang belum ia dikenal, dengan sikap sopan dia menolak pemberian ikan ajaib itu  dan berkata kepada sang ikan "terimakasih ikan ajaib, kamu sudah  sangat baik kepadaku, tetapi bagiku sudah mendapatkan kembali golokku ini saja aku sangat bahagia dan menurutku aku tidak layak menerima pemberianmu ini, jadi simpanlah kembali golok -- golok itu karena itu bukan milikku..." sambil melanjutkan mengikat kayu bakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun