Produk ini masih tergolong baru dan memerlukan promosi lebih luas agar dikenal oleh masyarakat dan pelaku seni.
3. Kurangnya Dukungan Kebijakan.
Pemerintah dan komunitas lingkungan perlu lebih aktif dalam memberikan insentif bagi pelaku industri kreatif yang mengembangkan produk ramah lingkungan.
Untuk mengatasi tantangan ini, edukasi dan pelatihan bagi pengrajin, serta integrasi teknologi dalam produksi, dapat menjadi solusi efektif.Â
Selain itu, kerja sama dengan institusi budaya dan akademisi juga dapat mempercepat adopsi wayang dari kulit jagung sebagai alternatif berkelanjutan dalam dunia seni pertunjukan.
Wayang dari kulit jagung adalah inovasi yang tidak hanya melestarikan seni tradisional, tetapi juga berkontribusi terhadap gaya hidup berkelanjutan.Â
Dengan memanfaatkan limbah pertanian, kita dapat mengurangi jejak karbon, mengembangkan ekonomi kreatif, dan meningkatkan kesadaran lingkungan dalam masyarakat.
Sebagai bangsa yang kaya akan budaya dan sumber daya alam, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dalam pemanfaatan bahan alami untuk seni dan industri kreatif.Â
Dengan dukungan dari berbagai pihak, wayang kulit jagung bisa menjadi simbol inovasi budaya yang selaras dengan prinsip keberlanjutan, sekaligus menginspirasi dunia dalam menjaga lingkungan melalui seni.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI