Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wayang Kulit Jagung: Solusi Mengurangi Jejak Karbon melalui Daur Ulang Limbah Jagung

1 Februari 2025   00:00 Diperbarui: 31 Januari 2025   23:41 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wayang dari kulit jagung. (sumber foto: Jandris_Sky)

Produk ini masih tergolong baru dan memerlukan promosi lebih luas agar dikenal oleh masyarakat dan pelaku seni.

3. Kurangnya Dukungan Kebijakan.

Pemerintah dan komunitas lingkungan perlu lebih aktif dalam memberikan insentif bagi pelaku industri kreatif yang mengembangkan produk ramah lingkungan.

Untuk mengatasi tantangan ini, edukasi dan pelatihan bagi pengrajin, serta integrasi teknologi dalam produksi, dapat menjadi solusi efektif. 

Selain itu, kerja sama dengan institusi budaya dan akademisi juga dapat mempercepat adopsi wayang dari kulit jagung sebagai alternatif berkelanjutan dalam dunia seni pertunjukan.

Wayang dari kulit jagung adalah inovasi yang tidak hanya melestarikan seni tradisional, tetapi juga berkontribusi terhadap gaya hidup berkelanjutan. 

Dengan memanfaatkan limbah pertanian, kita dapat mengurangi jejak karbon, mengembangkan ekonomi kreatif, dan meningkatkan kesadaran lingkungan dalam masyarakat.

Sebagai bangsa yang kaya akan budaya dan sumber daya alam, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dalam pemanfaatan bahan alami untuk seni dan industri kreatif. 

Dengan dukungan dari berbagai pihak, wayang kulit jagung bisa menjadi simbol inovasi budaya yang selaras dengan prinsip keberlanjutan, sekaligus menginspirasi dunia dalam menjaga lingkungan melalui seni.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun