Selain itu, tanah yang diperkaya dengan kompos memiliki kapasitas lebih besar untuk menyerap karbon, sehingga membantu mitigasi perubahan iklim.
Secara ekonomis, pengolahan limbah makanan membuka peluang baru bagi masyarakat untuk menciptakan produk bernilai tambah.Â
Kompos yang dihasilkan dapat dijual sebagai pupuk organik, sementara maggot dapat menjadi komoditas pakan ternak.Â
Hal ini menciptakan lapangan kerja baru dan memberdayakan komunitas lokal, terutama di daerah pedesaan.
Tantangan dalam Pengelolaan Limbah MBG
Namun, mengubah limbah MBG menjadi aset tidak bebas tantangan.Â
Salah satu kendala utama adalah kurangnya infrastruktur pengolahan limbah yang memadai di banyak daerah.Â
Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah makanan secara berkelanjutan masih rendah.
Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk mengatasi tantangan ini.Â
Pemerintah dapat berperan dengan menyediakan insentif bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang pengolahan limbah makanan.Â
Edukasi dan pelatihan kepada masyarakat juga diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dalam mengelola limbah makanan secara efektif.
Potensi Masa Depan yang Lebih Hijau
Dengan pengelolaan yang tepat, limbah MBG dapat menjadi bagian dari solusi besar untuk masalah lingkungan dan ekonomi.Â
Limbah makanan yang sebelumnya hanya menjadi ancaman bagi lingkungan kini bisa menjadi sumber daya yang mendukung keberlanjutan.Â