Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengubah Limbah Makanan Bergizi Gratis (MBG) Jadi Kompos: Solusi Hijau untuk Masa Depan Berkelanjutan

15 Januari 2025   13:27 Diperbarui: 15 Januari 2025   20:51 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisa makanan bergizi gratis. (sumber foto: Jandris_Sky)

Selain itu, tanah yang diperkaya dengan kompos memiliki kapasitas lebih besar untuk menyerap karbon, sehingga membantu mitigasi perubahan iklim.

Secara ekonomis, pengolahan limbah makanan membuka peluang baru bagi masyarakat untuk menciptakan produk bernilai tambah. 

Kompos yang dihasilkan dapat dijual sebagai pupuk organik, sementara maggot dapat menjadi komoditas pakan ternak. 

Hal ini menciptakan lapangan kerja baru dan memberdayakan komunitas lokal, terutama di daerah pedesaan.

Tantangan dalam Pengelolaan Limbah MBG

Namun, mengubah limbah MBG menjadi aset tidak bebas tantangan. 

Salah satu kendala utama adalah kurangnya infrastruktur pengolahan limbah yang memadai di banyak daerah. 

Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah makanan secara berkelanjutan masih rendah.

Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk mengatasi tantangan ini. 

Pemerintah dapat berperan dengan menyediakan insentif bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang pengolahan limbah makanan. 

Edukasi dan pelatihan kepada masyarakat juga diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dalam mengelola limbah makanan secara efektif.

Potensi Masa Depan yang Lebih Hijau

Dengan pengelolaan yang tepat, limbah MBG dapat menjadi bagian dari solusi besar untuk masalah lingkungan dan ekonomi. 

Limbah makanan yang sebelumnya hanya menjadi ancaman bagi lingkungan kini bisa menjadi sumber daya yang mendukung keberlanjutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun