Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sustainable Food House: Pemanfaatan Pekarangan yang Ramah Lingkungan untuk Pemenuhan Kebutuhan Pangan dan Gizi Keluarga

25 Desember 2024   01:56 Diperbarui: 25 Desember 2024   13:52 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekarangan rumah yang sering kali tidak dimanfaatkan secara maksimal memiliki potensi besar untuk ditransformasi menjadi kebun pangan mini. 

Dengan teknik sederhana, seperti vertical gardening, hidroponik, atau aquaponic system, pekarangan sempit sekalipun dapat menjadi ladang produktif.

Sayuran, buah-buahan, dan tanaman rempah seperti bayam, tomat, cabai, dan daun bawang dapat ditanam dengan mudah di pekarangan. 

Penanaman bayam merah dihalaman rumah. (sumber: Jandris._Sky)
Penanaman bayam merah dihalaman rumah. (sumber: Jandris._Sky)

Selain itu, budidaya ikan, seperti lele atau nila, dapat dikombinasikan dengan penanaman sayuran melalui teknik aquaponik. 

Hal ini menciptakan sistem pertanian terpadu yang hemat ruang dan sumber daya.

Dengan menanam sendiri, keluarga dapat menikmati bahan pangan segar, bebas pestisida, dan kaya nutrisi. 

Tidak hanya itu, mereka juga dapat menghemat pengeluaran dan mengurangi ketergantungan pada bahan pangan komersial.

Meningkatkan Gizi dengan Cara Ramah Lingkungan

SFH tidak hanya menghasilkan pangan tetapi juga memastikan asupan gizi keluarga terpenuhi secara optimal. 

Hasil pertanian organik yang dihasilkan dari pekarangan rumah biasanya memiliki kualitas yang lebih baik karena bebas dari bahan kimia berbahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun