Akhirnya, hubungan dialektis antara bahasa negara dan bahasa gerakan mahasiswa akan berlangsung terus menerus sampai tatanan politik ideal benar-benar tercapai. Gerakan mahasiswa sebagai salah satu bentuk peranan politik akan terus berdenyut seiring persoalan kebangsaan belum usai. Tentu hal itu disesuaikan dengan konteks jaman yang selalu menuntut perubahan.
Eh sori, dari tadi saya nyebut para tamu saya dengan istilah ‘biji’. Tak maksut merendahkan, itu adalah doa agar kalian para biji bisa tumbuh dan bertunas di kemudian hari. Tunas PMII.
Eh satu lagi. Foto yang dipake untuk ikon tulisan ini adalah tokoh MITOS juga. haha.
---
Setelah masuk kamar, sang permaisuri yang masih setia menemani buah hai berujar “Mas mangan neng hik’e mau entek pitung puluh ewu”.
“Murah ya dek, mangani wong rongpuluhan gur entek sak mono” jawabku.
“Iyo murah, tapi sesuk duite ijoli, kui mau nggo duit pampers’e Jenar” sahut mbak Bojo.
“Nggeh”sambil garuk-garuk kepala.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI