KOPKAR dengan modal dan asset Trilyunan yang terkonsolidasi secara sistem dapat menjadi alternatif kebutuhan investasi BUMN atau paling tidak KOPKAR menjadi lebih sehat keuangannya, termasuk dalam mendukung permodalan UMKM dsb.
5. Pengembangan Talenta
Koperasi penting diperkenalkan secara intens kepada generasi milenial BUMN., terutama semangat kegotongroyongannya. Dengan komposisi karyawan BUMN yang 80% dari generasi milenial yang kesehariannya serba digital, maka tidak terlalu sulit mengimplementasikan koperasi digital sebagai sebuah kekuatan ekonomi baru yang berdampak kepada kinerja karyawan dalam bekerja. Karyawan milenial dapat menjadi agent of change untuk pertumbuhan koperasi digital maupun konvensional.
Kesimpulan dan solusinya adalah  "mega dana"  yang berjumlah Trilyunan tersebut sesungguhnya tidak tersembunyi, karena dapat disajikan  dengan transparan ketika pengelolaan koperasi karyawan (KOPKAR) dilakukan secara digital. Persoalan independensi pengelolaan Koperasi karena Badan Hukum Koperasi mengacu kepada UU Perkoperasian,  tentu dapat disolusikan dengan menyamakan kembali visi dan misi pencapaian  kesejahteraan antara Manajemen BUMN dan Pengurus/anggota KOPKAR.
Jadi, BUKAN RAHASIA jika Koperasi karyawan BUMN Â masih tetap jalan ditempat jika belum mengadopsi teknologi digital !
(Bandung Antapani, 27.02.2022.12.49 )
Edt Bogor 02.12.2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI