Mohon tunggu...
Daniella Jaladara
Daniella Jaladara Mohon Tunggu... -

aku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pak Barbie dan Realitas Negeri

17 November 2011   13:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:32 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Eh, turun lu bocah. Lu cari mati ya main di sini? Cepet pulang!”

Ketiga bocah bersaudara itu lalu turun dengan wajah ketakutan. Mungkin itu ibunya, pikirku. Sangat kontras sekali penampilannya. Ibunya begitu necis dengan dandanan yang tebal, sedangkan anak-anaknya lusuh bahkan ada satu bertelanjang dada.”

Perempuan itu menjewer ketiga bocah bergiliran, satu per satu dan menggiring mereka pulang. Ironis. Aku hanya mematung. Tak bisa mengucapkan satu patah kata pun. Tak bisa bergerak menolong mereka, bahkan melangkah satu inci pun aku tak bisa. Aku kaget dengan pemandangan yang aku tahu hanya di sinetron-sinetron atau buku-buku dongeng tentang ibu tiri yang jahat. Sekarang semua adegan itu dipentaskan di depan panggung hidupku seperti tayangan live reality show.

Aku mengumpulkan seluruh kesadaran dan melangkahkan kaki menuju kantor. Aku mengunci pintu rapat-rapat. Air mataku jatuh bercucuran, bukan karena Pak Barbie, bukan ketiga bocah itu, bukan Izroil, bukan untuk siapa-siapa. Entah.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun