Mohon tunggu...
Daniella Jaladara
Daniella Jaladara Mohon Tunggu... -

aku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pak Barbie dan Realitas Negeri

17 November 2011   13:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:32 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aku berniat untuk kembali ke kantor mengingat hari sudah mulai malam dan perut keroncongan. Sebelum masuk, aku berjalan mencari pedagang nasi goreng yang rencananya akan aku makan di kantor saja. Saat melintasi arena bermain banyak anak laki-laki yang tengah asyik bermain. Di samping arena berdiri lima bocah kecil, satu di antaranya tak berbaju. Aku tertarik untuk melihat permainan apa saja yang tengah mereka mainkan. Aku mendekat dan mengambil beberapa foto. Lalu aku bertanya kepada bocah kecil yang tak berbaju itu.

“Dek, main apaan sih itu?”

“Loncat-loncatan, Mbak.”

“Kok Adek enggak ikut main. Harus bayar ya?”

“Iya, Mbak, aku pengin main, tapi enggak punya uang. Setiap ada pasar malam aku pasti ke sini, Mbak, ini sama adek-adek. Tapi ngeliat doing,” ujarnya sambil memegang bahu kedua adeknya yang semuanya laki-laki.

“Kita pengin ngerasain maen, Mbak. Tapi Ibu kagak pernah ngasih duit.”

“Memang Ibu sama bapaknya di mana? Enggak ikut ke sini ya?”

“Kagak, Mbak. Ibu di rumah, bapak kita kagak punya,” jawabnya polos.

Tiga bocah kakak beradik itu masih saja berdiri memandangi teman-temannya yang tengah bermain dengan tatapan “ingin”. Aku berdiri di samping mereka bersama dua bocah lain yang kelihatannya sama-sama tak diberi uang oleh ibunya.

Salah satu bocah paling kecil mendekatiku dan meraih ujung bajuku.

“Mbak, maen ya … aku belum pernah maen. Abang juga belum pernah. Mbak, maen ya, Mbak …” rengeknya kepadaku sambil terus menarik-narik ujung bajuku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun