"Ambu, itu namanya ikan!" si Langit mulai nyolot karena merasa jawabannya diacuhkan. Saya pun tertawa mendengarnya. Dan Ambu tetap keukeuh untuk memberi nama dua ikan itu.
"Ehmm... Bagaimana kalau namanya Mater (Mater: temannya McQueen di film Cars)?" Ambu tawarkan nama.
"Boleh, hai Mater" Langit setuju.
"Kalau satu lagi siapa namanya?"
"Satu lagi namanya Akung,"
"Kok Akung? Kenapa?"
"Karena dia udah besar. Jadi dia udah tua,"
Pemberian nama ikan yang seenaknya dan tanpa pengajian itu selesai. Kami lalu beranjak ke minimarket untuk beli gula dan diapersnya si Langit dan kawannya yang lain. Dan seperti sebelumnya, hampir selalu begitu, si Langit melancarkan keahliannya dalam melobi agar bisa dapat apa yang dia mau.
"Ayah, coba kau tengok. Ini apa?" kali ini dia menunjuk permen yang sepaket dengan tempatnya, yang menurutku, harganya jadi bisa Rp25 ribu ya karena tempatnya itu, yang kepalanya ditekan, lalu permennya keluar.
"Itu permen,"
"Apakah permennya bisa diemut?"