Mohon tunggu...
Jaid Brennan
Jaid Brennan Mohon Tunggu... Penulis Freelance -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Halusinasi - Pelangi Pucat Pasi bagian 15

25 Januari 2017   08:02 Diperbarui: 25 Januari 2017   08:30 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sesekali terlihat lampu mobil yang melintas. Kilat menyambar dan angin seperti menari-nari mematahkan dahan- dahan pohon.

Aneh, hujan lebat itu seketika reda seperti menunjukkan bahwa keajaiban bisa turun di mana pun. Jika Tuhan menghendaki sesuatu terjadi. Mataku tiba-tiba menangkap sesuatu yang meringkuk di bawah pohon.

Astaga, rupanya anak kecil. Lho, kenapa dia? Kuhampiri anak itu, tampak darah segar merembes dari bajunya. Saat kuangkat, ada sesuatu mengganjal di punggungnya.

Oh…, Tuhan! Bajunya pun aneh, hanya kain putih yang melingkari membalut tubuhnya.

Jangan-jangan…? 

Ah, aku tidak boleh berpikir macam-macam, aku harus menolongnya!

Aku tak ingat, bagaimana aku bisa secepat itu sampai di kamar kostku. Mungkin aku terlalu bersemangat untuk menolong anak ini.

Kubaringkan tubuh mungilnya di tempat tidurku. Kubuka kain basah yang membalut tubuhnya.

Oh, Tuhan sesuatu menyembul dari punggung-nya…Sayap?

Anak ini bersayap?

Sayap itu lembut dan tetap kering meski kain yang membungkus tubuhnya basah. Darah itu keluar dari sayap kecilnya yang terluka. Kututup lukanya dengan kain kering.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun