Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

SB-15: Mestika Naga Kemala

12 Januari 2024   12:07 Diperbarui: 12 Januari 2024   12:15 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah ditimbang-timbang, Galih Sukma akhirnya mengalah dan menerima pemberian itu.

Ajaib sekali, setelah Galih Sukma setuju, Gelang Naga Hijau itu berputar sekali lagi dan mengawang naik, bergerak maju mundur di depan tangan kanan Galih Sukma seperti memberi isyarat, untuk memakai gelang itu.

Galih Sukma segera mengulurkan tangannya, dengan cepat Gelang Naga Kemala memasuki tangannya dan diam nyaman di pergelangannya.

"Nah. Gelang Naga Kemala itu juga setuju dan suka denganmu, Kakang Galih Sukma," ucap Ni Sasi Manah dengan gembira, segembira harapan hatinya bahwa Galih Sukmalah yang dipilih Gelang Naga Kemala menjadi jodohnya nanti.

Kembali semburat merah dadu, merambati sepasang pipi Ni Sasi Manah yang seputih pualam.

Mendengar ucapan itu, Galih Sukma hanya menyengir saja. Tanpa memahami niat di balik pemberian dan ucapan itu. 

Tapi kenyataannya, hati Galih Sukma juga berdebar karena menyadari betapa cantiknya Ni Sasi Manah saat itu.

*Eheemmm!"

Terdengar suara deheman dan muncullah Ki Lurah Manggolo Krasak dan istrinya di kebun belakang itu.

"Ayo, Nak Galih Sukma, makan siang dulu yang banyak. Nyai sudah menyiapkan bekal perjalananmu. Katanya nanti sore, kamu akan meneruskan perjalananmu ke ibukota Benua Lokananta," tawar ramah dari Nyi Lurah Manggolo Krasak. Sedang si Lurah Manggolo Krasak hanya tersenyum melihat kedekatan antara Galih Sukma dengan Ni Sasi Manah.

Matanya yang jeli melihat sebuah gelang aneh melingkar di tangan kanan Galih Sukma, padahal sebelumnya tangan kanan itu kosong tanpa aksesoris. Diam-diam ia melirik ke arah anaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun