Bergerak ke kanan, pedang itu ikut ke kanan. Bergerak ke kiri, pedang itu ikut ke kiri.
Membuat heran Galih Sukma dan Ni Sasi Manah yang berdiri terpaku karena pesona aneh itu.
Iseng-iseng Galih Sukma meloncat ke udara, pedang itu pun ikut meloncat naik mengejar Galih Sukma.
Setelah Galih Sukma mendarat ke tanah dengan lunak, telunjuknya segera mengarah ke barisan pohon Jati muda di kebun belakang rumah Ki Lurah Manggolo Krasak yang sangat luas, tanpa diduga, pedang itu langsung melesat ke arah barisan pohon Jati muda dan... menebas!!
"CRASSSS... BRAAAKKK!"
Pedang itu bergerak cepat dan berubah menjadi senjata yang mampu memotong salah satu batang Jati muda. Gerakannya cepat, presisi sehingga pohon jati itu terbelah rapi menjadi dua, dan jatuh ke rumput. Membuktikan bahwa gelang Naga bisa dipakai sebagai senjata, yang sangat tajamnya.
"Aahh!"
Terloncat rasa kejut yang sama antara Galih Sukma dan Ni Sasi Manah.
"Ni Sasi Manah, ini bukan gelang sembarangan. Ini senjata rahasia, senjata ini pas bernama Pedang Naga Kemala," seru Galih Sukma menduga.
"Be-be-benar Kakang Galih Sukma, gelang ini namanya Gelang Naga Kemala," jawab Ni Sasi Manah terbata-bata.
Menyadari kehebatan Gelang Naga Kemala, Galih Sukma tidak berlaku sembrono. Dengan hati-hati tangannya melambai memanggil kembali Pedang Naga Kemala yang masih berputar di dekat pohon Jati muda yang tumbang terpotong.