"BYUURRR!"
Air laut tidak memercik dan berombak sedikit pun. Tetap tenang dan misterius.
*
Lain di atas permukaan, lain lagi yang di bawah permukaan.
Ketika tubuh Galih Sukma terjun ke dalam laut, air sedingin es menyergapnya, untung saja dia memiliki tenaga dalam panas yang diperolehnya dari sambaran petir yang membuatnya hampir tewas dulu.
Dinginnya air dengan mudah dapat diatasinya.
Tapi, muncul rintangan berikutnya. Air yang semula bergerak tenang seketika berubah berputar membentuk pusaran air. Perubahan ini tidak urung membuatnya terkejut juga. Pusaran air itu mempunyai daya sedot yang sangat kuat. Tubuh Galih Sukma langsung tersedot ke dalam pusaran air ke arah dasar lautan yang berjarak puluhan tombak dalamnya.
Tubuhnya berputar cepat ke bawah, udara yang masuk ke paru-paru juga berkurang drastis, tapi Galih Sukma sudah siap segalanya. Kepandaiannya bermain air, berenang dan menyelam sangat membantu usahanya untuk menemukan Kerang Mutiara Jingga.
Dan, benar saja, pusaran air itu membawanya ke dasar laut yang semula gelap menjadi berubah warna menjadi jingga. Kerang Mutiara Jingga dari tempat Galih Sukma terjebak pusaran air jelas terlihat berpendar terang.Â
Ketika Galih Sukma berusaha keluar dari pusaran lain untuk segera mengambil Cupu Pengikat Roh, tiba-tiba dari kiri kanannya, muncul gelombang air yang bergerak dahsyat menggulungnya. Ternyata gulungan gelombang kejut itu muncul karena dua penjaga Kerang Mutiara Jingga menyerangnya.
Dua pasangan Ikan Pari Raksasa bergerak cepat seperti cakram bergerigi yang dilemparkan. Tubuh mereka yang lebar ramping, memudahkan berenang cepat di dalam air. Belum lagi gerakan dua ekornya yang bergerigi dan sangat beracun.