Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

SB.5, Cupu Pengikat Roh

7 Desember 2023   06:38 Diperbarui: 8 Desember 2023   11:22 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Galih Sukma dengan ilmu peringan tubuhnya yang mumpuni, menggunakan dua potong papan kayu sebagai alas untuk menuju Lautan Pusaran Badai. Tubuhnya dengan ringan dan nyaman, meluncur di atas ombak lautan yang terus bergulung datang dan pergi.

Masih terngiang pesan gurunya.

"Kamu harus hati-hati, Galih Sukma. Tanda tempat misterius itu, lautannya tenang tidak berombak, udara pun seakan mati, karena angin tidak bertiup. Waspadalah, di balik tenangnya permukaan laut, ada pusaran air yang dahsyat." tutur Ki Mahendra.

"Kamu bisa lihat nanti, beburungan yang mendekati tempat itu, pasti akan urung dan memilih berbelok dan kemudian terbang menjauhi tempat itu." lanjut Ki Mahendra memberi pesan kepada murid kesayangannya.

Nah, sekarang, Galih Sukma berada persis di tempat yang digambarkan oleh gurunya.

Beberapa kali dia melihat sekumpulan burung yang bermigrasi, terbang berbelok dan memilih jalan lain.

Yang terakhir untuk menambah keyakinannya, dia melihat sepasang burung Camar melakukan hal yang sama. Padahal semula sepasang Camar itu asyik terbang dari arah Barat, pas di tempat yang sama, sepasang Camar itu, tiba-tiba berhenti terbang dan berbalik arah kemudian berbelok terbang dengan jeritannya yang khas.

Matahari masih di sebelah Timur, udara yang seperti mati, memberikan keyakinan bagi Galih Sukma untuk segera bertindak.

"Tuhan, mohon petunjuk dan kemudahan," batinnya berdoa.

Setelah mengambil nafas dalam, meloncatlah Galih Sukma ke dalam laut dengan percaya diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun