Memang nasib naas datang tidak bisa ditolak dan dihindarkan.
Sang Nahkoda kapal yang sudah malang melintang mengarungi lautan.
Menghadapi berbagai amukan badai yang datang dan aneka bencana yang lain masih bisa selamat dan terus melalang dunia.
Tapi, hari ini tanpa diduga, kematian tragis menjemputnya karena seekor Gurita Raksasa Beracun menangkap kapalnya.Â
Entah apa yang dicari gurita lapar itu? Sehingga lengan-lengan yang lain berhasil merusak kapal dan menenggelamkannya ke dalam lautan. Otomatis semua penumpang kapal dan kru kapal yang sempat menyelamatkan diri masuk ke ruang penumpang tewas tenggelam semua.
Apakah mereka semua ditenggelamkan untuk kemudian akan menjadi mangsa gurita raksasa itu?
Sementara itu, Gurita Raksasa Beracun itu, menjadi kesakitan dan marah karena salah satu lengannya tersambar petir. Hanya gara-gara menangkap manusia yang sekarang masih dalam genggaman lengannya.
Gurita Raksasa Beracun itu masih mengapung dengan berpegang dari pecahan tiang kapal dan dari pecahan bagian kapal yang berhasil dihancurkan.
Matanya yang merah, semakin menyala karena menahan sakit dan dendam. Gara-gara manusia lemah itu, lengannya tersambar petir. Maka, dilemparnya manusia itu ke arah lengan yang lain dengan tujuan akan disiksa terlebih dahulu dan kemudian dimangsa nanti.
Untuk menghilangkan rasa sakit terbakar dari sambaran petir terpaksa dia memutus sendiri lengannya, kemudian ada hal aneh terjadi, lengan gurita yang putus ternyata bisa tumbuh lagi dengan cepat, persis seperti sedia kala.