Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

SB ( Syair Berdarah )- Prolog

4 Desember 2023   04:12 Diperbarui: 4 Desember 2023   05:53 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapal dagang yang besar itu seperti mainan kanak-kanak saja, dilempar dan dibanting oleh ombak. Membuat panik para penumpang kapal.

Penumpang yang sebelumnya asyik menikmati pemandangan laut di atas geladak, angin sepoi, ombak mengalun asyik dan teriakan camar di udara, seketika menjadi riuh gaduh karena teriakan ketakutan dan jerit tangis.

Sekali lagi, ombak itu melambungkan kapal terbang ke udara dan kemudian terbanting keras, membuat beberapa tiang pelengkap di buritan patah dan bagian dua bendera segi tiga di haluan kapal sobek dihujam oleh angin badai yang ganas.

Air laut memasuki geladak kapal dan menghanyutkan apa saja yang bisa ditarik dan dilemparkannya ke laut. Tidak terkecuali penumpang yang kurang sigap menyelamatkan diri. Tubuh tidak berdaya mereka dibawa terbang dan kemudian dibanting terjun ke dalam laut. Sebentar timbul dan berusaha untuk berenang tapi ombak yang lain datang menelannya hilang.

"Aaaaaaaaaa!"

Jerit kesakitan dan jerit kepanikan bercampur dengan deru amukan badai.

*

"Gulung layar!" teriak nahkoda yang bertubuh tinggi tegap itu sigap. Tapi teriakan nahkoda kapal, seperti hilang ditelan badai. 

Amukan badai begitu dahsyat, bahkan kru kapal yang berpengalaman pun harus berjuang mati-matian untuk mempertahankan kapal agar tetap terapung. Menggulung layar dengan cepat, mengurangi beban muatan ng tidak perlu, mengikat peralatan penting ke tiang utama. Menguras air agar tidak masuk ke dek penumpang yang berada di bawah. Ada juga yang menyelamatkan penumpang dengan membawanya ke tempat aman.

Juru Kemudi dengan erat memegang roda kemudi untuk mengatur arah dan keseimbangan gerak kapal, terlihat buku-buku tangannya sampai pucat memutih. Matanya mengernyit sekadar menepis angin dan air laut yang menerjang kapal dan menerpa kedua matanya. Mencegah pandangannya dari segala gangguan yang bisa mengakibatkan kapal kehilangan arah.

Nahkoda yang berada di depan pintu ruang kemudi berusaha memperjelas pandangannya yang samar-samar karena langit dan laut menjadi hitam pekat. Diusapnya kedua matanya untuk membersihkan dari pantulan air hujan yang memercik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun