Meledak menghantam jurang berbatu.
Volvo pengejar tinggal dua. Penembaknya membagi posisi ke arah dua jurusan sasaran tembak.
Pintu belakang di buka melepaskan tembakan dari senapan mesin AK 47, memberondong memanaskan aspal jalan, dan melontarkan api melesat cepat, mengejar Ducatti merah yang mencoba lepas dari sergapan rentetan peluru yang mengular mengejar sasaran.
Mobil Volvo satunya juga melepaskan berondongan peluru ke arah Rover Velar, yang mendadak kehilangan keseimbangan, karena roda belakangnya pecah dikoyak peluru.
Lari Rover melintir, meliuk-liuk, dan hantam peluru terakhir, lolos menembus kaca dan menghantam kepala driver yang terjerembab menghantam dashboard, dan mobil terlontar terbang ke arah kiri, menerjang pembatas jalan, menggesek, menderit dan broolll...
Merobek plat besi dan terbang melayang ke jurang sebelah kiri, berputar bagai baling-baling, meluncur tanpa gravitasi....
Lurie terkejut melihat Rover yang hillang dari pandangan, karena terjun ke jurang.
Sedetik ia lengah, dan ia bayar dengan mahal....
Dua peluru mendesing menghantam tangki motornya, merobek dan menyerempet paha kanannya.
Yang satu menghantam roda belakang motor, yang meledak, menghilangkan laju keseimbangan motor.
Meliuk hilang kendali ke kiri, yang memaksa Lurie mengambil keputusan... menekankan kaki kirinya mencari tumpuhan, dan melenting meninggalkan Ducatti yang melesat tanpa arah.