Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pagi yang Berasap Penuh Anyir Darah

31 Januari 2020   10:42 Diperbarui: 31 Januari 2020   11:01 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meledak menghantam jurang berbatu.

Volvo pengejar tinggal dua. Penembaknya membagi posisi ke arah dua jurusan sasaran tembak.

Pintu belakang di buka melepaskan tembakan dari senapan mesin AK 47, memberondong memanaskan aspal jalan, dan melontarkan api melesat cepat, mengejar Ducatti merah yang mencoba lepas dari sergapan rentetan peluru yang mengular mengejar sasaran.

Mobil Volvo satunya juga melepaskan berondongan peluru ke arah Rover Velar, yang mendadak kehilangan keseimbangan, karena roda belakangnya pecah dikoyak peluru.

Lari Rover melintir, meliuk-liuk, dan hantam peluru terakhir, lolos menembus kaca dan menghantam kepala driver yang terjerembab menghantam dashboard, dan mobil terlontar terbang ke arah kiri, menerjang pembatas jalan, menggesek, menderit dan broolll...

Merobek plat besi dan terbang melayang ke jurang sebelah kiri, berputar bagai baling-baling, meluncur tanpa gravitasi....

Lurie terkejut melihat Rover yang hillang dari pandangan, karena terjun ke jurang.

Sedetik ia lengah, dan ia bayar dengan mahal....

Dua peluru mendesing menghantam tangki motornya, merobek dan menyerempet paha kanannya.

Yang satu menghantam roda belakang motor, yang meledak, menghilangkan laju keseimbangan motor.

Meliuk hilang kendali ke kiri, yang memaksa Lurie mengambil keputusan... menekankan kaki kirinya mencari tumpuhan, dan melenting meninggalkan Ducatti yang melesat tanpa arah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun