Pertama, segera bereskan RPJMD. Jangan terbelenggu berlama-lama. Langsung saja curi start. Tuangkanlah visi-misi yang sudah disampaikan sejak awal kampanye itu ke dalam RPJMD. Saya pikir, ini tidak harus dimulai dari titik pusat koordiniat (0;0). Paling tidak sudah harus maju sekian langkah. Semakin bergeser ke kanan atas.Â
Ini adalah bagaimana segera menjadikan draft RPJMD yang seharusnya diterjemahkan dari visi-misi tadi. Jangan habiskan waktu untuk kunjungan seremonial sowan sana-sini hanya untuk sekedar basa-basi meminta pendapat ini dan itu. Nanti saja pada langkah berikutnya, baru dikonsultasikan ke publik untuk dibahas, direview, ditambahkan, dikurangi, dipertajam, dipermanis, dsb. Hemat waktu, hemat biaya, hemat tenaga, hemat segala-galanya.
Kedua, segera dapatkan komitmen dari jajarannya untuk mewujudkan visi-misi yang sudah dijabarkan ke RPJMD tersebut. Komitmen mereka harus dalam bentuk target yang SMART dengan indikator kinerja (KPI) yang jelas. Jadi, ini harus didukung dengan formasi orang-orang yang mampu, mau dan siap bekerja, tentunya dengan energi yang prima pula. Biarkan mereka membuat action plan sendiri. Intinya, target yang sudah dibebankan dan disepakati harus tercapai. Jika ada permasalahan, target tidak tercapai, kejar mereka dengan action plan. Beri bantuan jika mereka masih saja mengalami kesulitan dalam menjalankan action plan. Â
Ketiga, pastikan ada evaluasi pencapaian yang rutin setiap minggunya. Evaluasi ini merupakan forum resmi antara pimpinan dengan jajarannya, berdasarkan pencapaian target dengan KPI tadi. Saya menyarankan agar dashboard kinerja (KPI) diperbarui setiap saat dan dapat diakses secara online dan realtime. Sehingga, setiap saat bisa dideteksi permasalahan yang terjadi. Tanpa harus menunggu penyelesaian permasalahan semakin berlarut-larut.
Saya berharap, raksasa Sumbar harus segera menggeliat. Harus bisa didongkel dari zona nyamannya. Harus mulai dilatih gerak badan. Untuk itu, diperlukan energi yang besar. Energi yang berasal dari dukungan rakyat Sumbar.Â
Tugas dari Gubernur dan Wagub sekarang tidak saja untuk melatih. Juga harus mengajarkannya bergerak yang konstruktif. Kalau perlu, sampai membuat bagaimana Sumbar bisa lari kencang. Bahkan, membuatnya sampai terbang. Hanya waktu yang bisa membuktikan. Paling tidak untuk 3 bulan ke depan. Bersama kisah si naga dan konsep momentum-impuls tadi. Mari kita pantau terus bagaimana mereka berdua melakukan gebrakan!
Posting:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H