Mohon tunggu...
Dr J Anhar RHT MPd
Dr J Anhar RHT MPd Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ahli Linguistik Forensik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pendidikan dalam Pembangunan Karakter

22 Juli 2024   19:22 Diperbarui: 22 Juli 2024   19:22 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Maka bila program pembangunan karakter ini tidak berjalan baik, sekolah dapat mengevaluasinya dan akhirnya juga memperbaikinya.

8) Oleh karena beberapa nilai karakter bangsa ini lebih bersifat nasional, maka lewat pendidikan formal, pemerintah juga dapat memberikan dukungan lebih kuat.

9) Koordinasi lewat pendidikan dapat lebih baik dan lancar dari pada koordinasi keluarga yang sangat bervariasi.

f) Dampak Negatif Pendidikan Karakter

Bila program pendidikan karakter sungguh baik, kemudian program itu dilakukan di semua sekolah secara sungguh-sungguh, kiranya hasilnya akan baik. Diharapkan bahwa setelah sekian tahun akan nampak buah-buah generasi muda yang berkarakter. Bila jumlah ini semakin banyak, maka lama kelamaan banyak warga Negara yang sungguh berkarakter, yaitu warga dari generasi muda tersebut. Namun pendidikan karakter bangsa lewat sekolah, dapat juga kurang berjalan dengan baik, mengalami beberapa kendala, sehingga dampaknya justru negatif bagi pendidikan karakter peserta didik. Di bawah ini disebutkan beberapa hal yang dapat menyebabkan dampak negatif, yang perlu dikritisi oleh para pendidik di lapangan.

1) Program yang dibuat sekolah tidak tepat bagi peserta didik. Ketidaktepatan bisa disebabkan karena tidak konteksual; metodenya tidak menggerakkan anak; waktunya tidak tepat; modelnya hanya ceramah dan tidak ada pengalaman melatih nilai; dll.

2) Pendidik/guru tidak kompeten. Pendidiknya sendiri tidak menguasai program dan metodenya, serta pendekatan kepada anak didik tidak bagus.

3) Tidak ada teladan yang baik dari pendidik, bahkan yang ada teladan yang jelek. Misalnya, guru tidak disiplin, maka tidak membantu karakter anak untuk disiplin. Guru tidak jujur, menjadi halangan bagi peserta didik mengembangkan kejujuran.

4) Tidak ada komunikasi dan dukungan dari orang tua. Kadang pendidikan karakter tidak jalan baik, karena peserta didik di rumah dikacau oleh keluarga; sehingga apa yang diajarkan di sekolah dengan baik, dirusak. Misalnya, di sekolah dilatih daya juang mengerjakan tugas, tetapi di rumah dilarang mengerjakan tugas oleh orang tua. Maka komunikasi dengan orang tua sangat penting!

5) Sekolah tidak mengembangkan dan mengevalusi programnya, sehingga tidak pernah maju dan statis, bahkan peserta didik menjadi bosan.

Dalam upaya membentuk karakter bangsa yang bermartabat, peran ilmu pendidikan sangat penting, karena dalam ilmu pendidikan kita dapat menemukan banyak konsep maupun teori pendidikan yang dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan termasuk karakter atau wataknya. Dalam Ilmu pendidikan juga dijelaskan bagaimana pendidikan itu sebaiknya dilaksanakan. Benarkah pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan, utamanya dalam membentuk watak bangsa yang bermartabat? Pendidikan yang bagaimana yang dapat membentuk karakter bangsa yang bermartabat itu? Plato memiliki gagasan tentang pendidikan. Gagasannya tentang pendidikan sebenarnya untuk menjawab persoalan bagaimana menimbang dan memilih para penjaga negara yang tidak hanya beringas dan sewenang-wenang terhadap sesama warga negara, tetapi juga yang tidak membahayakan eksistensi negara itu sendiri? Secara singkat, siapa "yang cocok" untuk menjadi penjaga negara? Dari pertanyaan tersebut kemudian disepakati bahwa para penjaga harus dipilih, dan kriteria untuk memilihnya adalah mereka yang berindera tajam, cekatan dalam memahami segala persoalan, kuat, berani, dan memiliki jiwa yang bersemangat. Di sini lalu timbul pertanyaan, bagaimana dapat diperoleh para penjaga dengan sifat-sifat semacam ini? Salah satu jawabannya adalah melalui pendidikan. Menurut Plato, pendidikan adalah alat pembentukan karakter, baik bagi para penjaga maupun bagi seluruh warga negara (Jena, 2002: 54-55).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun