Mohon tunggu...
Iwan Seppriadi
Iwan Seppriadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Kasus Aksi Damai 4 November 2016

14 November 2016   20:22 Diperbarui: 14 November 2016   20:27 5151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pemberitaan media :

1.Media Nasional :

  • Ada beberapa aspek kepentingan menurut media,
  • Aspek kepentingan PILGUB 2017, umat muslim tidak ingin Ahok menjadi gubernur kembali karena ucapan-ucapan yang kurang baik, pemimpin harus dari umat muslim,
  • Aspek kepentingan PILPRES 2019, ada beberapa kepentingan seperti aspek pilpres 2019 mendatang yang nantinya akan muncul opini publik tentang jokowi yang sulit untuk meredam massa yang begitu banyak.
  • Aspek kepentingan NON RASIONAL, rasa iba akibat adanya penggusuran lahan oleh ahok sehingga ikut melakukan demonstrasi dan adanya pihak-pihak yang dibayar dalam melakukan aski tersebut.

2.Media Internasinal :

  • Berdasarkan Policy analisis of conflict Sydney Jones menganalisis demo kemarin diawali dengan kegagalan menahan Ahok menjadi gubernur saat Jokowi naik menjadi presiden. Pada saat Jokowi mengajukan diri untuk menjadi gubernur bersama Ahok, beberapa masyarakat (Ormas Islam) melakukan penolakan, bahkan konflik saat itu menjadi pemicu pada konflik 4 November saat ini. Selain itu media internasional juga menganalisi pemberitaan ini sebagai dampak dari kekecewaan pada masa itu, selain itu Media Internasional juga mengatakan adanya keterlibatan anggota Front Kemenangan Suriah dalam aksi tersebut.
  • Menurut, Asia Murdoch University Yan Wilson, demo kemarin terjadi akibat adanya luapan kemarahan, mereka mengatakan bahwa kemarin (Jaman Ahok dan Jokowi) sering dilakukan penggusuran tanah di Jakarta, sehingga kelompok yang merasa dirugikan saat itu memanfaatkan kesempatan pada aksi tersebut sebegai luapan emosi. Dengan adanya kejadian yang dianggap penistaan agama kemarin, dianggap menjadi ujung sumbu dan dimanfaatkan oleh islam radikal, sehingga dapat mengumpulkan massa yang begitu banyak. Terakhir, hal ini bisa diakibatkan oleh keterlambatan Polri dalam memeriksa Ahok, sehingga massa menjadikan demo ini sebagi pilihan untuk menekan Polri.
  • Analisis ini berdasarkan informasi yang disimpulkan dari berbagai sumber di internet bukan berdasarkan terjun dilapangan//IwanSeppriadi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun