FPI : Pimpinan FPI menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan 4 November bertujuan untuk melakukan aksi damai. Namun, ada beberapa oknum yang menyebabkan kericuhan di akhir demo pada 4 November kemarin. Menurut infomrasi yang beredar ada beberapa ormas yang menjadi sorotan kepolisian yakni FPI dan HMI, setidaknya ada 10 orang yang diperiksa polisi namun setelah dilakukan pemeriksaan, ke-10 orang yang dianggap provokator tersebut tidak terbukti bersalah, sehingga dilepaskan kembali oleh kepolisian.
MUI : Mereka menganggap dirinya tidak berpihak namun dilapangan terdapat dua kelompok, yang membedakan diri yakni pihak pertama menyatakan demo kemarin adalah pihak yang menyatakan bahwa demo kemarin adalah show down antara umat islam dengan pemerintah, show down merupakan sebuah “perhitungan” yang dilakukan umat islam dalam menunjukan kekuatannya dan bukan sekedar untuk menjatuhkan Ahok. Bahkan mereka berpendapat jika ahok jatuh tidak hanya kepemimpinan ahok saja yang runtuh, namun juga kepemimpinan Jokowi. Sebab ada beberapa pihak yang ingin melakukan destruksi sosial dengan adanya konflik umat beragama, mengikuti kericuhan beberapa tahun silam di Suriah.
Namun, pihak kedua yang menanggapi kasus 4 november ini menganggap Jokowi terkesan melindungi ahok, sehingga mereka menekan Polri untuk segera menyelesaikan pemeriksaan terhadap Ahok.
STRATA SOSIAL :
Ada beberapa tokoh yang hadir dalam aksi damai ini, diantaranya dari berbagai organisasi masyarakat dan pemerintahan, diantaranya :
Bahtiar Nasir (Ketua GNPF), Kiayi Haji Doktor Makruf Amin (KETUAMUI), Kiayi Haji Tengku Zulkarnain (Wakil Sekjen MUI), Gymnastiar-aa Gym (Tokoh Agama), Misbahul Anam (DPP FPI), M Nurdin( DPW FPI), Dejavar Sidik (DPP FPI), M Al-Khatath (Sekjen FUI), Ahmad Dani (Artis Dan Cawabup).
PERUBAHAN SOSIAL :
Ada beberapa perubahan sosial dalam aksi damai tersebut:
- Gymnastiar-aa Gym (Tokoh Agama), kapasitas sebagai opinion leadernamun tidak dipergunakan dengan baik, beliau hanya menjadi demonstran biasa dan lebih memberikan contoh dalam menjaga kebersihan dibanding menjadi pembicara dalam aksi damai tersebut.
- Ahmad Dani (Artis Dan Cawabup), kapasitasnya sebagai artis dan cawabup biasa ternyata menjadikan kesempatan aksi damai ini sebagai salah satu pembicara dalam aksi damai tersebut.
- Mahasiswa, selain sebagai mahasiswa biasa di universitas masing-masing, banyak mahasisw yang datang ke aksi damai ini sebagai ketua dari kordinasi aksi damai di daerahnya masing-masing.
KOMUNIKASI MASSA :
Pertemuan dengan media
“Pertemuan dengan media berdasarkan tiga kerangka teoritis: perspektif perbedaan individual, perspektif kategori sosial, dan perspektif hubungan sosial” (Jalaludin, 2012: 200).