Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pilihan Mesin Jet Ramah Lingkungan, Pakai Plasma atau Listrik?

9 November 2024   23:34 Diperbarui: 9 November 2024   23:41 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tang berhasil menciptakan plasma jet yang cukup kuat hanya dengan menggunakan udara dan listrik. Udara dimampatkan ke dalam tabung kuarsa berdiameter kecil, kemudian dialirkan ke ruang ionisasi yang disinari dengan gelombang mikro hingga berubah menjadi plasma. 

Plasma tersebut kemudian menghasilkan dorongan yang cukup kuat untuk mengangkat bola baja seberat satu kilogram, suatu pencapaian yang menakjubkan untuk prototipe mesin jet listrik.

Berbeda dengan upaya sebelumnya yang menggunakan gas xenon sebagai sumber plasma---seperti yang dilakukan NASA pada misi pesawat ruang angkasa Dawn---mesin Tang ini hanya mengandalkan udara dan listrik, sehingga bisa lebih efektif digunakan di dalam atmosfer bumi.

Potensi Penggunaan dalam Transportasi Masa Depan

Tang dan timnya percaya bahwa jika prototipe ini berhasil ditingkatkan, teknologi ini berpotensi menggantikan mesin jet konvensional pada pesawat. Mereka telah membuktikan bahwa mesin jet berbasis plasma ini memiliki tekanan dorong yang setara dengan mesin jet berbahan bakar fosil, tetapi tanpa emisi karbon. Dengan demikian, mesin jet listrik ini bisa menjadi solusi transportasi udara yang lebih ramah lingkungan.

Meski demikian, teknologi ini masih dalam tahap pengembangan awal. Saat ini, prototipe mesin jet ini mampu menghasilkan tekanan jet sebesar 2400 newton per meter persegi, yang sebanding dengan tekanan jet pada mesin pesawat komersial. 

Namun, untuk dapat mengoperasikan pesawat jumbo besar, mesin ini memerlukan sumber gelombang mikro berdaya megawatt, kompresor bertekanan tinggi, dan sistem penyimpanan listrik berkapasitas sangat besar, yang diperkirakan membutuhkan waktu pengembangan sekitar sepuluh tahun.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Meski menjanjikan, pengembangan mesin jet berbasis plasma ini menghadapi beberapa tantangan besar. Pertama adalah masalah skala dan bobot, khususnya untuk pesawat berukuran besar. Baterai yang dibutuhkan untuk menjalankan mesin ini saat ini masih terlalu berat dan memakan banyak ruang, sehingga perlu inovasi dalam teknologi baterai agar lebih ringan dan efisien.

Selain itu, tim Tang juga perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk menangani dampak suhu tinggi yang dihasilkan plasma terhadap komponen mesin, serta bagaimana meningkatkan stabilitas dorongan agar aman digunakan dalam penerbangan komersial.

Dampak dan Harapan Masa Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun