2. Solusi Alternatif: Subsidi Pajak untuk Pemberdayaan Jangka Panjang
Untuk menghadapi tantangan ini, perlu ada perubahan paradigma dalam pendekatan negara terhadap pengentasan kemiskinan. Subsidi pajak yang lebih progresif dapat menjadi solusi yang lebih adil dan berkelanjutan daripada Bansos yang diberikan secara langsung oleh pemerintah.
Model subsidi pajak ini bekerja dengan cara memastikan bahwa setiap warga negara yang penghasilannya di bawah garis kemiskinan---seperti yang ditentukan oleh standar global atau nasional---diberi tambahan finansial melalui pajak progresif. Dengan cara ini, mereka dapat mencapai pendapatan yang setara atau bahkan melebihi batas poverty level (garis kemiskinan). Sistem ini memungkinkan pemerataan kekayaan tanpa menciptakan ketergantungan yang sama seperti Bansos. Sumber pendanaan subsidi ini berasal dari pajak progresif yang dikenakan pada warga negara yang lebih kaya, yang jumlahnya sering kali sangat kecil (5% dari populasi) namun menguasai sebagian besar kekayaan negara (95% aset nasional).
Keunggulan dari subsidi pajak ini adalah bahwa peran negara---bukan pemimpin individu---menjadi sentral dalam penyelenggaraan pengentasan kemiskinan. Tidak ada ketergantungan pada agenda politik presiden atau menteri. Negara bertanggung jawab secara sistematis atas kesejahteraan warga negaranya, tanpa adanya potensi eksploitasi politik yang datang dengan Bansos jangka pendek.
3. Keuntungan dari Subsidi Pajak Progresif
Menggantikan Bansos dengan subsidi pajak menawarkan beberapa keunggulan besar:
Mengurangi Ketergantungan pada Pemimpin Politik: Karena subsidi ini bukanlah pemberian langsung dari individu atau pemerintah yang berkuasa, tidak ada hubungan patronase yang tercipta. Subsidi ini bersifat struktural dan dirancang untuk membantu masyarakat miskin secara mandiri.
Menciptakan Insentif untuk Partisipasi Politik Aktif: Masyarakat yang memperoleh penghasilan di atas garis kemiskinan melalui subsidi pajak akan merasa lebih percaya diri dan diberdayakan. Mereka memiliki lebih banyak waktu dan energi untuk berpartisipasi dalam demokrasi, menuntut kebijakan yang adil, dan mengambil bagian dalam pengambilan keputusan.
Penghapusan Garis Kemiskinan yang Relevan: Dengan subsidi pajak yang dirancang untuk mengangkat setiap individu di bawah garis kemiskinan ke level yang lebih tinggi, konsep kemiskinan itu sendiri menjadi tidak relevan. Negara akan menjamin bahwa tidak ada satu pun warganya yang hidup di bawah standar kehidupan yang layak.
Penggunaan Anggaran yang Lebih Efisien: Karena subsidi pajak ini berasal dari redistribusi kekayaan melalui pajak progresif, anggaran negara dapat difokuskan untuk keperluan lainnya, seperti infrastruktur publik, pendidikan, dan pelayanan kesehatan. Negara tetap memiliki sumber daya yang cukup untuk beroperasi tanpa harus terus-menerus mengalokasikan dana untuk bantuan langsung tunai yang berulang.
4. Tantangan Implementasi dan Jalan Keluar