Harris berupaya menjawab kekhawatiran ini dengan fokus pada pelaku industri yang memanfaatkan harga kartel dan perilaku monopoli. Ia berkomitmen untuk melawan perusahaan yang serakah dan memastikan harga yang lebih rendah serta pekerjaan yang baik melalui investasi manufaktur dan infrastruktur.
Pendirian dan Kebijakan akan Liberalisme dan Kebijakan Inklusif
Kaum liberal AS telah mengadopsi beberapa posisi terkait isu gender yang berada di luar arus utama. Misalnya, banyak dokter di Eropa percaya bahwa bukti ilmiah tidak mendukung pengobatan hormon transisi gender untuk banyak anak. Kebanyakan warga Amerika setuju dengan pandangan ini, sambil juga menentang diskriminasi terhadap orang trans. Dalam hal ini, banyak tokoh Demokrat menempati posisi yang lebih kiri dari pandangan publik, termasuk Kamala Harris.Â
Kamala Harris berasal dari negara bagian California, yang dikenal sebagai salah satu wilayah paling progresif dan mendukung kebijakan woke di Amerika Serikat. Selama menjabat sebagai Wakil Presiden, Harris dan Presiden Biden mengambil posisi moderat terkait isu-isu gender dan LGBTQ+, meskipun sering menerima masukan dari kelompok progresif seperti Alexandra Ocasio-Cortez dan Bernie Sanders.Â
Selama ini, perjuangan budaya baru yang diusung oleh Harris sering ditentang oleh Partai Republik, yang seringkali memutarbalikkan narasi menjadi seolah-olah Harris dan para pendukungnya memaksakan liberalisme kultural yang elitis. Namun, Harris tetap teguh pada prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan sosial. Dia seringkali mengafirmasi semua kebijakan pemerintah yang selama ini salah terhadap orang kulit berwarna, ataupun LGBTQ+, dengan fokus pada menghapus diskriminasi.
Dalam kerangka ini, Harris menekankan pentingnya pendidikan dan kebijakan inklusif yang memastikan setiap individu, tanpa memandang gender, orientasi seksual, atau ras, mendapatkan perlakuan yang adil dan setara. Ia percaya bahwa dengan membangun masyarakat yang inklusif, Amerika Serikat dapat menjadi negara yang lebih kuat dan bersatu.
Harris juga menyoroti pentingnya mendengarkan dan belajar dari berbagai kelompok masyarakat. Dalam pidato-pidatonya, ia sering berbicara tentang pengalaman pribadi dan profesionalnya dalam melawan diskriminasi dan mempromosikan kesetaraan. Harris menegaskan bahwa perjuangannya bukan hanya tentang mempromosikan kebijakan liberal, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang adil dan mendukung bagi semua orang.
Sebagai penutup, Kamala Harris berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak kelompok minoritas dan memastikan bahwa setiap individu mendapatkan kesempatan yang sama untuk mencapai kesuksesan. Dengan pendekatan yang inklusif dan fokus pada keadilan sosial, Harris bertekad untuk membawa perubahan positif yang nyata bagi masyarakat Amerika Serikat.Â
Ini adalah inti dari perjuangan liberalisme Kamala Harris, yang meskipun seringkali menghadapi kritik dan perlawanan, tetap berdiri teguh pada prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan. Harris percaya bahwa dengan kebijakan yang tepat, Amerika Serikat dapat menjadi negara yang lebih inklusif dan adil bagi semua warganya.
Keraguan akan Kamala Harris akhirnya menjadi luntur apalagi semua ideologi yang dibawanya adalah berasal dari negara bagian yang mayoritas adalah demokrat atau sebagai pilar demokrat yang paling progresif. Kebiasaan dengan gelombang progresif yang akhir akhir ini sering mengemuka, Harris langsung bisa diterima oleh semua pihak tanpa ada perlawanan seperti yang dikhawatirkan oleh semua media dan partai Republik bahwa partai Demokrat tidak suka akan Harris dan akan melompatinya dengan kandidat yang lain. Terlebih setelah dalam waktu sehari Harris mampu menghimpun dana tambahan sebesar $100 juta. Â Di Samping gerbong kereta dukungan terus saja berdatangan dan bergabung secara solid, tidak seperti yang banyak dikhawatirkan oleh media mainstream, bahwa semuanya pasti akan menentang ternyata salah semua.Â
Kesimpulan dari isu Liberalisme dan Kebijakan Inklusif, bahwa Kamala Harris berasal dari negara bagian California, yang dikenal sebagai wilayah paling progresif di AS. Dalam kebijakan terkait isu gender dan LGBTQ+, Harris dan Presiden Biden mengambil posisi moderat, meskipun sering menerima masukan dari kelompok progresif. Harris menekankan pentingnya pendidikan dan kebijakan inklusif untuk memastikan setiap individu mendapatkan perlakuan yang adil dan setara.Â