Kata khodimnya, gus Azim kalau habis minum-minum pasti selalu menuju ke kamar mandi. Setelah gus Azim keluar, khodimnya membersihkan kamar mandi yang sudah berbau minuman keras. Saya sering menyaksikan dia minum-minum tapi belum pernah melihatnya minum sampai mabuk, bahkan minum sampai 4 botol sekalipun dia tetap kuat dan sadar. Saya juga sering mengantarnya main kartu alias judi, tapi belum pernah melihat dia kalah. Selalu menang dan uang hasil judi langsung disebar ke jalanan yang banyak pengemis atau anak-anak jalanan. Wallahu a’lam
“Ehm, sampai mana tadi?” kata kyai.
“Yang ketiga, yai..”
“Yang ketiga adalah kecerdasan spiritual. Dia taat beribadah, dzikir, takut pada Allah, Tuhan Yang Esa dimanapun berada dan mengingatkan suami bila lalai dalam menjalankan ibadah.” Jelas kyai.
“Saya harus memilih yang mana, yai?”
“Terserah kamu. Kalau bisa ya dapat ketiga-tiganya, intelektual, emosional, spiritual..”
“Semoga….” Kataku penuh harap.
Jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 17.10 Wib. Saatnya aku pamit pulang.
“Saya pamit dulu, yai. Sudah petang. Insya Allah kalau ada waktu saya kesini lagi.”
“Ya..ya..ingat pesan-pesanku tadi, ya.”
“Insya Allah, Yai..”