Tetapi bagi masyarakat awam, masih cukup bikin penasaran. Sayangnya dalam kasus korupsinya, Angelina Sondagh dan Ahmad Fatanah belum sempat membaca artikel dasar-dasar pengantar berkomunikasi text ala intelejen ini, sehingga kata-kata sandinya dalam komunikasinya dengan pihak-pihak terkait kasus korupsi Hambalang dan Ekspor Daging Sapi gampang dipecahkan oleh para penyidik KPK.
Coba kalau Anggie kirim SMS ke Mindo Rosalina Manulang begini: Snknmf rdfdqz ehjhqhl zodk vzrghmfsnmmxz (Tolong segera dikirim apel washingtonnya). Atau Ahmad Fatanah kirim SMS ke Lutfi Hasan Ishaq begini: Qbl Vtube, Trszc dmsd rtczg ozcz ldmtmfft (Pak Ustad, fustun ente sudah pada menunggu). Sementara Mindo dan Lutfi tak perlu menjawab, karena prinsip teknik ini adalah komunikasi satu arah.
Paling tidak SMS Anggie dan Fatanah itu bisa bikin penat penyidik KPK. Keduanya juga bisa berkelit dari interograsi, berkaitan bukti-bukti SMS mereka.
“Sumpah pak KPK, waktu itu saya lagi nyimeng, jadi SMS itu asal pencet di luar kesadaran saya.” Kan bisa saja Fatanah berkelit begini.
“Betul pak KPK. Saya juga heran dan pusing sendiri, apa maksud SMS adinda Fatanah itu,” Lutfi juga bisa pura-pura pusing tujuh keliling, ketika dikonfrontir penyidik KPK.
jajajajaja udah ah …. Zmez lzt ldmbnaz?
Salam
iwan gajah di @TuhanPatih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H