Mohon tunggu...
iwan dakh
iwan dakh Mohon Tunggu... -

??????

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nyali

19 November 2009   12:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:16 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sikap diam tersebut lebih jahat
dari kejahatan yang ada saat itu!

Sikap diam tersebut lebih
mengerikan dari kemungkaran yang sedang merajalela saat itu!!

Hey! Betul tidak?! (gaya Aa Gym).

Sudah saatnya kita meningkatkan
keimanan kita! Apakah kita ingin selamanya memiliki tingkat keimanan yang
paling rendah gara-gara kita hanya menyatakan ketidaksukaan kita di dalam
hati??? Bersuaralah! Nyatakan sikapmu!

Menyadari betapa pentingnya
keberanian, saya mengajarkan adik-adik saya untuk memiliki keberanian yang
tinggi. Saya katakan bahwa, kita butuh nyali yang sangat besar meskipun
–hanya-- untuk mengacungkan jari saat diberi kesempatan bertanya di sekolah,
kuliah, atau seminar, maka berlatihlah memberanikan diri untuk mengacungkan
jari meskipun tidak memiliki pertanyaan!

Dalam sebuah seminar, ketika para
pembicara selesai memaparkan makalahnya dan moderator mempersilakan peserta
seminar untuk bertanya, adik perempuan saya yang paling kecil langsung
mengacungkan jari meskipun sebenarnya dia tidak memiliki pertanyaan. Saat itu
hanya ada dua peserta yang mengacungkan jari, satu dari peserta laki-laki dan
satu lagi dari peserta perempuan –adik saya.

Moderator memberikan kesempatan
pertama kepada adik perempuan saya untuk bertanya. Dia yang sampai detik itu
juga belum punya sesuatu untuk ditanyakan, mengatakan bahwa “laki-laki dulu
aja..”. moderator pun mempersilakan peserta laki-laki untuk bertanya lebih
dulu.

Setelah peserta laki-laki selesai
dengan pertanyaannya, moderator pun mempersilakan adik perempuan saya untuk
bertanya. Tapi dia masih juga belum punya bahan untuk ditanyakan. Akhirnya, dia
berkata, ”hehe, pertanyaannya sama ama yang barusan..”.

Kasus berikut ini berbeda dengan
kasus adik perempuan saya. Saya pernah menonton acara di TV swasta, sebuah
wawancara dengan seorang ketua pergerakan mahasiswa yang tidak setuju dengan
sistem yang diterapkan di negara ini sekarang. Mahasiswa tersebut berbicara
dengan penuh keberanian.

Ketika ditanya oleh pembawa acara,
“Apa tujuan dari aksi Anda dan teman-teman Anda?” tanya pembawa acara yang
cantik.

“Kami menolak militerisme dalam
pemerintahan! Kami juga menolak sistem pemilu sekarang! Pemilu sekarang lebih
buruk dari pemilu yang lalu!” jawab mahasiswa tegas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun