Mohon tunggu...
Gisela Lisaduta Dhewanggi
Gisela Lisaduta Dhewanggi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

let's get lost in this enormous world.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Menonton Film hingga Menapakkan Kaki Langsung di Kampung Halaman The Beatles

20 Juni 2022   19:10 Diperbarui: 20 Juni 2022   19:16 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana senja di Albert Dock (Dokpri)

Sepiring fried potato yang dibalut dengan bawang dan mustar Dijon, ditemani dua telur mata sapi ala Moose, daging babi asap, dan selembar roti dengan selai, perpaduan aromanya sungguh membuat perut semakin meronta. 

Satu hal sempat melintas dalam benak: Bagian mana yang terbuat dari daging rusa? Ternyata, kata 'Moose' hanyalah sebagai pemilihan untuk nama dan tema restoran, pengolahan hidangan sama sekali tidak menyertakan daging rusa. Harga untuk sepiring hidangan tadi hanya 9.95, normal untuk hitungan makan di sebuah proper restaurant.

Seusai mengisi perut, meluncurlah ke destinasi berikutnya, Eleanor Rigby Statue. Kisah pencarian situs patung ini sebenarnya cukup melelahkan. Memutar kembali ingatan akan adegan di film, patung Eleanor Rigby seperti terletak di pinggir jalan. 

Setengah jam berlalu mengikuti arahan dari Google Map, patung mungil tersebut akhirnya berhasil ditemukan. Tanpa memutar balik di jalan yang sama sebanyak tiga kali, jarak antara Moose Coffee dengan Eleanor Rigby Statue sebetulnya hanya lima menit perjalanan kaki. 

Dari Dale Street hanya perlu berbelok ke Stanley Street dan patung Eleanor Rigby sudah terduduk manis di trotoar di seberang restoran dan sebuah Gentlemans's Club.

"We've never known the reason behind this statue. Even though I listen to The Beatles a lot, clearly have no idea who this girl is, whether this girl is real or not. I guess most of the people who took pictures with it also stick with the fame," ujar pria yang sepertinya pun seorang pelancong tentang patung yang terduduk di atas bangku taman tersebut.

Hari semakin siang, suasana di situs Eleanor Rigby Statue tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa backpacker dan sekumpulan group tour. Seusai berbincang kecil dengan seorang pelancong, melipir ke Pret untuk memesan segelas kopi panas menjadi pilihan yang menyenangkan.

Cuaca di Liverpool tidak terlalu dingin kala itu, tetapi sarung tangan dan kupluk seperti enggan untuk dilepas. Pret atau lengkapnya Pret A Manger adalah sebuah international franchise yang berbasis di Britania Raya, biasanya mereka memberlakukan promo 'free coffee every 15 minutes everyday' selama sebulan bagi pelanggan baru. 

Setelah itu promo dapat dilanjutkan dengan berlangganan dan membayar sebesar 20, harga yang murah untuk belasan gelas kopi yang mampu didapatkan setiap harinya. 

Pret seakan menjadi ikon unik bagi masyarakat Britania Raya. Jadi, jangan heran kalau 9 dari 10 orang yang berpapasan di jalanan UK sedang memegang segelas karton Pret.

Serasa energi cukup terisi kembali, langkah-langkah kaki mulai kembali dijajaki menyusuri pusat kota. Arsitektur gedung yang beragam sangat memberikan suasana yang berbeda dari kota Glasgow. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun