Pagi dini hari sekitar pukul tiga, di kala orang sedang tertidur lelap, tiga mahasiswa menembus dinginnya udara kota Glasgow sambil mengayuh sepeda sewaan menuju Glasgow Central Station di Gordon Street.Â
Jarak yang ditempuh hanya membutuhkan waktu lima belas menit dari dormitory yang lokasinya di Kelvinhaugh Street, sedangkan kereta akan berangkat pukul empat pagi, masih banyak sisa waktu untuk berputar mengelilingi pusat kota yang sudah mulai dihiasi dengan dekorasi natal.Â
Biasanya jalan raya dan trotoar yang luas selalu penuh sesak oleh bus kota, mobil, dan para Glaswegian dengan kantung-kantung belanjanya. Glasgow Central Station adalah salah satu dari dua stasiun kereta utama yang terdapat di Glasgow, lokasinya berada di City Centre.Â
Selain menjadi terminal antarkota utama Glasgow untuk layanan ke Inggris, stasiun tersebut juga melayani wilayah pinggiran selatan Glasgow Raya, serta pantai Ayrshire dan Clyde.
Setelah dirasa cukup, sepeda diletakkan kembali di pos terdekat dan langkah-langkah kecil menuju bangunan stasiun mulai dijajaki. Glasgow Central Station terlihat lengang, hanya ada beberapa orang menggeret koper dan petugas yang berdiri sigap di pintu-pintu terminal.Â
Setelah melewati pengecekan e-ticket, perasaan kagum muncul saat hendak memasuki kereta bertuliskan 'Avanti Coach' karena pintu gerbong dan pijakan kaki terbuka otomatis hanya dengan menekan tombol 'Open'.Â
Mungkin dapat dikatakan sebagai momentum norak, mengingat Kereta Api Indonesia masih berpintu manual semua. Kemudian, deretan kursi berlapis bludru merah terlihat kosong, suasana gerbong kala itu benar-benar sepi.Â
Pukul empat lewat sepuluh menit, kereta pun meninggalkan stasiun. Perjalanan antar negara bagian yang disangka sulit dan membutuhkan waktu yang lama ternyata keliru.Â
Pembelian tiket diperoleh secara sangat mudah melalui berbagai aplikasi dan situs travel online, pilihan transportasi pun beragam, mulai dari kereta, pesawat, sampai bus.Â
Selain itu, Britania Raya sudah dilengkapi dengan kereta cepat sehingga membuat perjalanan Glasgow menuju Liverpool hanya membutuhkan waktu sekitar 4 jam.Â
Tidak banyak yang dapat dilakukan bagi tiga orang di dalam satu gerbong yang sepi, setengah jam pertama dihabiskan dengan bersenda gurau sembari mendokumentasikan footage perjalanan, menceritakan asal usul keputusan perjalanan kali itu.  Empat jam berikutnya hanya suara dengkuran yang terdengar mengisi lengangnya suasana gerbong.