Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Hari-hari Somad

18 Mei 2020   11:28 Diperbarui: 18 Mei 2020   11:23 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iya.. Bang"

Perlahan, Somad  berdiri, dia berjalan mendekati Subur. Kakak beradik itu berpelukan. Sebuah isyarat permohonan maaf dari Somad pada Subur. Isyarat lain dari Subur untuk menolong Somad dalam upayanya melakukan taubatan Nasuha.

*****

Adik-adik Somad dan Abang-abang Subur berkumpul di tengah ruangan bersama keluarganya, di tengah ruangan, Jenazah Somad telah selesai dimandikan, tinggal menunggu di bawa Mesjid Nurul Iman untuk disholatkan.

Dari sudut mata Subur, tampak diantara abang-abangnya masih ada yang menyimpan rasa "kurang" pada Somad.

Akh.... Andai saja, kalian mengerti apa yang telah dilakukan Bang Somad tiga bulan terakhir, bagaimana Bang Somad menghabiskan malam-malamnya dengan ratapan pilu pada sang khaliq, kalian akan iri. Mungkin, almarhum Bang Somad lebih "bersih" dari kita semua. Bathin Subur

pixabay.com
pixabay.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun